digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Aristo Rizki Izzaturrahman.pdf
Terbatas  Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan

Peningkatan kepadatan penduduk di Kota Bogor berpotensi merugikan kondisi sanitasi air limbah masyarakat, menyebabkan potensi penyakit akibat pencemaran lingkungan. Dalam konteks ini, pengolahan air limbah secara terpusat dianggap solusi. Penelitian ini merancang Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) skala kota dengan teknologi yang tepat guna. Metodologi melibatkan identifikasi masalah, penentuan data, pengolahan data, perhitungan dimensi unit pengolahan, dan penentuan kebutuhan sarana. Data kualitas air limbah menunjukkan nilai yang belum memenuhi baku mutu, kecuali pH. Oleh karena itu, diperlukan konfigurasi unit pengolahan untuk menyisihkan parameter pencemar seperti padatan tersuspensi, materi organik, nutrien, dan bakteri patogen. Penentuan unit pengolahan melibatkan perbandingan aspek seperti penggunaan lahan, operasional, kebisingan, bau, biaya konstruksi, dan operasional.Teknologi yang dipilih dan konfigurasinya mencakup saluran coarse screen mekanis, horizontal grit chamber, bak ekualisasi, clarifier primer, MBBR, clarifier sekunder, dan bak klorinasi. Sedangkan konfigurasi pengolahan lumpur mencakup gravity thickener, anaerobic digester, dan belt filter press. Total biaya investasi (CAPEX) untuk tahap 1 dan 2 adalah Rp329.404.480.000,00, dengan biaya operasional (OPEX) tahunan sebesar Rp10.499.786.000,00 untuk tahap 1 dan Rp16.711.588.000,00 untuk tahap 2. Analisis ekonomi menggunakan metode NPV dan BCR menghasilkan nilai NPV sebesar -Rp46.559.051.059, menandakan kerugian ekonomi pada proyek ini. Namun, nilai BCR sebesar 2,32 menunjukkan manfaat potensial dalam mencegah kerugian akibat sanitasi buruk. Oleh karena itu, proyek IPAL layak dilanjutkan oleh Pemerintah Kota Bogor, namun perlu perhatian khusus terhadap anggaran operasional.