Zona Permeabel memiliki peranan vital di dalam sistem geotermal dan merupakan
salah satu faktor yang mengontrol munculnya manifestasi geotermal. Zona ini
berasosiasi dengan sesar dan rekahan yang memungkinkan fluida termal dapat
mengalir dari reservoir ke permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi zona permeabel berdasarkan permitivitas dielektrik relatif (?r)
dan permeabilitas magnetik relatif (?r) yang diturunkan dari citra satelit Advanced
Land Observing Satellite 2 Phased Array type L-Band Synthetic Aperture Radar 2
(ALOS 2 PALSAR 2).
Citra ALOS-2 PALSAR-2 dikoreksi melalui proses multi-looking dan terrain
correction untuk memperoleh fokus citra yang optimal dan memberikan koordinat
planimetrik pada citra. Parameter permitivitas dielektrik relatif (?r) dan
permeabilitas magnetik relatif (?r) diperoleh menggunakan metode magnetic and
dielectric from Polarimetric Synthetic Aperture Radar (mdPSAR). Pengukuran
langsung di lapangan juga dilakukan menggunakan instrumen Ferromaster
Magnetic Permeability Meter. Verifikasi hasil dilakukan dengan menghitung nilai
regresi linier dan distribusi nilai residual antara parameter mdPSAR dan lapangan
Verifikasi parameter mdPSAR memperoleh koefisien determinasi sebesar 0,82
dengan histogram nilai residual yang terdistribusi normal. Hal ini parameter
mdPSAR memiliki korelasi yang baik terhadap data pengukuran in-situ. Data
pengukuran in-situ dan parameter mdpSAR menunjukkan anomali nilai ?r tinggi
dan ?r yang rendah di zona permeabel. Teridentifikasi tujuh zona di lokasi
penelitian yang memiliki karakteristik zona permeabel berdasarkan parameter fisis
mdPSAR. Tujuh zona tersebut terdiri dari empat zona manifestasi (Kawah
Kamojang, Kawah Guntur, Masigit, dan Tarogong) dan tiga zona tanpa
manifestasi (Gajah, Gandapura, dan Danau Pangkalan).