digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Zona Permeabel memiliki peranan vital di dalam sistem geotermal dan merupakan salah satu faktor yang mengontrol munculnya manifestasi geotermal. Zona ini berasosiasi dengan sesar dan rekahan yang memungkinkan fluida termal dapat mengalir dari reservoir ke permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi zona permeabel berdasarkan permitivitas dielektrik relatif (?r) dan permeabilitas magnetik relatif (?r) yang diturunkan dari citra satelit Advanced Land Observing Satellite 2 Phased Array type L-Band Synthetic Aperture Radar 2 (ALOS 2 PALSAR 2). Citra ALOS-2 PALSAR-2 dikoreksi melalui proses multi-looking dan terrain correction untuk memperoleh fokus citra yang optimal dan memberikan koordinat planimetrik pada citra. Parameter permitivitas dielektrik relatif (?r) dan permeabilitas magnetik relatif (?r) diperoleh menggunakan metode magnetic and dielectric from Polarimetric Synthetic Aperture Radar (mdPSAR). Pengukuran langsung di lapangan juga dilakukan menggunakan instrumen Ferromaster Magnetic Permeability Meter. Verifikasi hasil dilakukan dengan menghitung nilai regresi linier dan distribusi nilai residual antara parameter mdPSAR dan lapangan Verifikasi parameter mdPSAR memperoleh koefisien determinasi sebesar 0,82 dengan histogram nilai residual yang terdistribusi normal. Hal ini parameter mdPSAR memiliki korelasi yang baik terhadap data pengukuran in-situ. Data pengukuran in-situ dan parameter mdpSAR menunjukkan anomali nilai ?r tinggi dan ?r yang rendah di zona permeabel. Teridentifikasi tujuh zona di lokasi penelitian yang memiliki karakteristik zona permeabel berdasarkan parameter fisis mdPSAR. Tujuh zona tersebut terdiri dari empat zona manifestasi (Kawah Kamojang, Kawah Guntur, Masigit, dan Tarogong) dan tiga zona tanpa manifestasi (Gajah, Gandapura, dan Danau Pangkalan).