digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rifina Yanurita Afandi
PUBLIC yana mulyana

Daun teh (Camellia sinensis (L.) O.K.) mengandung senyawa polifenol yang memiliki fungsi sebagai antioksidan dan antimikroba. Senyawa polifenol pada teh putih lebih banyak dibandingkan teh hijau dan teh hitam. Ekstrak teh putih memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans penyebab karies gigi lebih besar dibandingkan ekstrak teh hijau dan teh hitam. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi sediaan obat kumur yang stabil dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan bahan aktif ekstrak air teh putih yang ditujukan untuk mencegah karies gigi. Dikembangkan formula obat kumur dengan ekstrak air teh putih sebagai bahan aktif, asam benzoat sebagai pengawet, etanol sebagai pelarut pengawet, sorbitol sebagai pemanis dan peningkat viskositas, natrium sakarin sebagai pemanis, natrium metabisulfit sebagai antioksidan, green tea essence sebagai pewangi dan perasa, serta air suling sebagai pembawa. Dibuat optimasi dua formula yaitu dengan variasi konsentrasi peningkat viskositas dan antioksidan, lalu diuji aktivitas antibakterinya terhadap Streptococcus mutans. Sediaan akhir dievaluasi dengan metode uji stabilitas dipercepat dalam climatic chamber (40 °C, 75% RH) selama 28 hari. Parameter yang diuji pada sediaan adalah perubahan warna, pH, viskositas, pola kromatogram lapis tipis, dan aktivitas antibakteri. Berdasarkan hasil uji stabilitas, pH sediaan akhir berada dalam rentang 3,91 – 4,25 dan viskositas berada dalam rentang 1,63 – 1,68 cP. Berdasarkan evaluasi pH dan viskositas, formula sediaan akhir obat kumur yang dibuat menghasilkan sediaan yang stabil. Sediaan pada hari ke-0 dan hari ke-28 menghasilkan pola kromatogram yang sama dengan ekstrak air teh putih. Aktivitas antibakteri sediaan mulai hari ke-7 berbeda bermakna bila dibandingkan dengan hasil evaluasi sediaan hari ke-0. Formula sediaan obat kumur akhir memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans, namun aktivitas antibakterinya menurun sebesar 33,54 % setelah dilakukan uji stabilitas selama 28 hari.