digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Dwi Putri Yudianti Yudison
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Dwi Putri Yudianti Yudison
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dwi Putri Yudianti Yudison
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dwi Putri Yudianti Yudison
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dwi Putri Yudianti Yudison
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dwi Putri Yudianti Yudison
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Dwi Putri Yudianti Yudison
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dwi Putri Yudianti Yudison
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Tablet mukoadhesif adalah sediaan padat yang dibuat dengan menambahkan polimer mukoadhesif yang diharapkan dapat menempel pada mukosa saluran cerna untuk memperpanjang waktu huni obat di saluran cerna. Kombinasi mekanisme ini dengan pelepasan diperlama memungkinkan pengurangan frekuensi penggunaan obat. Dalam penelitian ini, dikembangkan tablet mukoadhesif lepas diperlama dengan salbutamol sulfat serta polimer mukoadhesif hidrofilik polietilen oksida (PEO) dan natrium karboksimetilselulosa (CMCNa). Tablet dibuat dengan metode kempa langsung menggunakan kombinasi polimer PEO-CMCNa yang bervariasi berdasarkan persen bobot terhadap bobot total tablet (10:0; 10:5; 10:7,5; 20:0; 20:2,5; 20:5). Uji pelepasan obat dilakukan dengan alat uji disolusi USP tipe 2 dalam medium larutan HCl pH 1,2 selama 12 jam. Sampel hasil uji pelepasan salbutamol sulfat dianalisis menggunakan metode spektrofotometri UV. Hasil uji pelepasan salbutamol sulfat kemudian diekstrapolasi ke dalam 4 persamaan kinetika pelepasan (orde 0, orde 1, Higuchi, dan Krosmeyer-Peppas). Formula dengan profil pelepasan salbutamol sulfat yang memenuhi persyaratan obat lepas diperlama dievaluasi sifat mukoadhesifnya secara in vitro pada mukosa lambung kelinci dengan metode wash-off. Dari hasil evaluasi, formula yang memiliki profil pelepasan terbaik mengandung kombinasi PEO-CMCNa dengan perbandingan 10:7,5 dan 20:5. Mekanisme pelepasan salbutamol sulfat dari kedua formula secara berurutan mengikuti kinetika Higuchi (R 2 = 0,939) dan kinetika orde 1 (R 2 = 0,989). Dari hasil uji mukoadhesif in vitro, dalam medium dapar Krebs didapat kekuatan mukoadhesif pada lambung kelinci dari kedua formula secara berurutan 360 dan 80 menit. Berdasarkan hasil evaluasi, formula terbaik yang memiliki profil pelepasan yang memenuhi persyaratan dan memiliki sifat mukoadhesif yang baik adalah formula dengan kombinasi PEO-CMCNa sebesar 10:7,5.