digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jessica Wiryani
PUBLIC yana mulyana

COVER Jessica Wiryani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Jessica Wiryani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Jessica Wiryani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Jessica Wiryani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Jessica Wiryani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Jessica Wiryani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Jessica Wiryani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Jessica Wiryani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Kombinasi dua atau lebih bahan aktif umum digunakan dalam sediaan farmasi. Penggunaan kombinasi ini berpotensi menimbulkan masalah dalam proses pembuatannya akibat adanya interaksi fisik antara kedua bahan, terutama untuk senyawa yang memiliki kesamaan kisi kristal. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis interaksi yang terjadi pada kombinasi dua bahan aktif, yaitu fenobarbital dan isopropilantipirin. Dibuat campuran molar kedua bahan obat (0,02:0,98), (0,075:0,925), (0,3:0,7), (0,5:0,5), (0,7:0,3) dan (0,9:0,1). Campuran tersebut ditentukan suhu leburnya menggunakan metode analisis termal hot stage mikroskop polarisasi, elektrotermal dan Differential Scanning Calorimetry (DSC). Data yang diperoleh dari analisis termal digunakan untuk membuat diagram fase sistem biner. Hasil yang diperoleh dari diagram fase selanjutnya dibandingkan terhadap pengamatan metode kontak pada mikroskop polarisasi. Metode difraksi sinar-X dan Scanning Electron Microscope (SEM) diaplikasikan untuk mengidentifikasi dan mengkonfirmasi hasil analisis termal. Hasil interaksi berupa senyawa molekular yang melebur kongruen pada suhu 160°C dengan dua titik eutektikum pada E1 = 102°C dan E2 = 156°C. Baik data analisis termal maupun metode kontak menunjukkan hasil yang identik, yaitu terbentuknya senyawa molekular yang melebur kongruen. Senyawa molekular terbentuk pada campuran 0,5 molar dengan titik lebur pada suhu 160°C. Senyawa molekular yang terbentuk menunjukkan puncak difraksi baru pada difraktogram difraksi sinar-X dan habit berbeda pada mikrofoto Scanning Electron Microscope (SEM).