digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Kamelia Sri Maryanti
PUBLIC yana mulyana

Dari 5.000.000 kelahiran yang terjadi di Indonesia tiap tahunnya diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau persalinan. Komplikasi kehamilan berupa gangguan kesehatan atau patologi khusus harus ditangani dengan tepat untuk menghindari terjadinya komplikasi lebih lanjut yang berakibat pada kematian atau kelahiran yang abnormal serta untuk mendukung tercapainya kesehatan ibu dan bayi yang optimal, tak jarang penanganan ini berupa terapi farmakologi. Namun, pemberian obat pada ibu hamil harus didasari beberapa pertimbangan khusus seperti keamanan obat, ketepatan dosis, serta kemungkinan interaksi. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin untuk mengamati pola penggunaan obat pada ibu hamil di klinik obstetri dan ginekologi serta keamanan dan ketepatan penggunaanya. Evaluasi penggunaan obat berdasarkan data retrospektif pasien rawat jalan Poliklinik Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan November 2009 hingga Februari 2010. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat ketidaktepatan penggunaan obat berupa ketidaktepatan indikasi, ketidaktepatan dosis, dan kemungkinan interaksi obat. Ketidaktepatan penggunaan obat meliputi ketidaktepatan indikasi (1 2, 12%), ketidaktepatan dosis (60,98%) dan kemungkinan interaksi obat (21 ,59%). Penggunaan obat dikelompokkan menjadi lima kategori berdasarkan faktor resiko pada kehamilan, yaitu kategori A (13,26%), kategori B (10,98%), kategori C (45,83%), kategori D (1,89%), dan tidak diketahui faktor resikonya (28,03%).