Sistem pembangkit hibrida yang mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) menjadi elemen penting dalam upaya menuju sumber energi yang
lebih berkelanjutan. Meskipun memiliki potensi besar untuk mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengatasi perubahan iklim, tantangan
utama yang dihadapi adalah fluktuasi daya yang berasal dari sifat intermittent
sinar matahari sebagai sumber energi utama PLTS. Fluktuasi ini menciptakan
ketidakpastian dalam produksi energi dan merupakan tantangan sistem
pembangkit hibrida dalam menjaga kestabilan pasokan listrik.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji penerapan metode Moving Average sebagai
solusi untuk mengatasi masalah fluktuasi daya pada sistem pembangkit hibrida
yang terdiri dari dua jenis sumber energi terbarukan yaitu PLTS dan PLTMH serta
memanfaatkan sistem baterai sebagai komponen utama dalam penerapan metode
Moving Average. Sistem PLTS terdiri dari Modul PV yang terhubung ke Bus DC
melalui Boost Converter begitu juga sistem baterai yang terhubung melalui
Bidirectional DC/DC Buck-Boost Converter. Metode Moving Average diterapkan
secara khusus pada sistem baterai yang menyerap dan melepaskan daya dengan
tujuan menyeimbangkan keluaran daya PV. Proses menyerap dan melepaskan
daya baterai berdasarkan pada referensi daya yang dihasilkan dari Metode Moving
Average. Hubungan antara daya aktual PV dan daya baterai akan menghasilkan
daya penghalusan yang selanjutnya akan di suplai ke jaringan utama sistem AC
melalui DC-AC converter yang terhubung ke Bus AC yang terintegrasi dengan
sistem PLTMH dan beban.
Pada penelitian ini, simulasi dilakukan dengan menggunakan MATLAB/Simulink
dan yang dilakukan berfokus pada daya aktual PV, daya baterai serta daya hasil
penghalusan.