digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hasna Firdaus Aryantha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Kanker merupakan salah satu tantangan kesehatan publik dengan urgensi tertinggi secara global maupun nasional. Di Indonesia, isu ini diilustrasikan dengan angka kematian yang mencapai 234.511 jiwa pada tahun 2018, menempatkan kanker sebagai penyebab kematian tertinggi ke-2 akibat penyakit tidak menular. Berbagai tantangan dalam terapi kanker konvensional—seperti keberadaan multi-drug resistance (MDR) dan efek samping yang bersifat patologis—berkontribusi dalam mempersulit upaya penanggulangan kanker, terutama di negara pendapatan rendah-menengah, seperti Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan pengobatan alternatif untuk kanker kerap diteliti—salah satunya pengobatan alternatif dari sumber bahan alam. Ginger-derived exosome-like nanovesicles (GDEN), atau nanovesikel yang diisolasi dari rimpang tumbuhan jahe, telah ditilik sebagai salah satu kandidat obat yang menjanjikan dalam pengobatan nano. Berbagai studi telah mendemonstrasikan potensi GDEN sebagai agen antiinflamasi dengan biokompatibilitas yang tinggi dan imunogenisitas yang rendah. Karakteristik antiinflamasi yang dimiliki GDEN menimbulkan pertanyaan akan potensi GDEN sebagai agen antikanker yang bekerja melalui modulasi pensinyalan inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi potensi GDEN sebagai agen imunomodulator antikanker melalui modulasi aktivitas makrofag secara in vitro, dengan menentukan pengaruh conditioned media (CM) dari lini sel makrofag RAW 264.7 yang diinduksi dengan GDEN terhadap viabilitas dan aktivitas apoptosis lini sel kanker serviks HeLa. Hipotesis yang diajukan ialah bahwa GDEN memiliki potensi sebagai agen antikanker imunomodulator yang nontoksik, dan conditioned media dari makrofag yang diinduksi GDEN—atau conditioned media derived from GDEN-induced macrophages (CMGM)—mampu menurunkan viabilitas serta menginduksi apoptosis pada sel HeLa. GDEN diisolasi dari rimpang jahe dengan metode filtrasi, sentrifugasi serial, serta presipitasi berbasis polietilen glikol MW 6000 (PEG6000). Karakterisasi ukuran dan morfologi GDEN dilakukan dengan particle size analyzer (PSA) serta transmission electron microscropy (TEM). Pengukuran konsentrasi GDEN dilakukan dengan estimasi konsentrasi protein menggunakan bicinchoninic acid (BCA) assay. Internalisasi GDEN ke dalam sel makrofag RAW 264.7 dievaluasi dengan pelabelan fluoresen nukleus sel serta GDEN, yang kemudian diamati menggunakan mikroskop fluoresen konfokal. Toksisitas dari GDEN terhadap sel RAW 264.7 diuji menggunakan MTT assay dalam sejumlah rentang konsentrasi: 0, 5, 10, 20, 50, 100, dan 200 ?g/mL; pada 2 durasi inkubasi: 24 dan 48 jam. Untuk mengoleksi CMGM, kultur sel RAW 264.7 diinduksi dengan 10 ?g/mL dan 20 ?g/mL GDEN—konsentrasi GDEN yang terbukti nontoksik—dan ditumbuhkan selama 48 jam dalam medium tanpa serum. Pengaruh perlakuan CMGM dalam sejumlah rentang konsentrasi terhadap viabilitas sel HeLa dievaluasi menggunakan MTT assay dalam sejumlah konsentrasi: 25%, 50%, 75% dan 100% v/v; pada 2 durasi inkubasi: 24 dan 48 jam. Efek CMGM dalam menginduksi apoptosis pada sel HeLa dievaluasi dengan pewarnaan nukleus menggunakan DAPI diikuti dengan pengamatan menggunakan mikroskop fluoresen. Apoptosis dievaluasi secara kualitatif dengan pengamatan morfologi nukleus, serta secara semi-kuantitatif dengan pengukuran morfometrik nuclear area factor (NAF). Analisis statistik dilakukan dengan uji Kruskal-Wallis serta uji aligned rank transform ANOVA (ART-ANOVA) two-way dengan uji post-hoc Dunn. Diperoleh bahwa isolat GDEN memiliki rentang ukuran yang konsisten dengan literatur dengan homogenisitas moderat. Uji toksisitas menunjukkan bahwa GDEN bersifat nontoksik terhadap sel RAW 264.7, dengan angka viabilitas di atas 50% bahkan pada konsentrasi hingga 200 ?g/mL setelah inkubasi 48 jam. Uji viabilitas sel HeLa setelah perlakuan CMGM menunjukkan bahwa CMGM 10 ?g/mL dan 20 ?g/mL menurunkan viabilitas sel HeLa secara signifikan dibandingkan dengan kelompok conditioned media tanpa GDEN (CMGM 0 ?g/mL) dan kontrol negatif medium tanpa serum (p ? 0.05) pada konsentrasi 50% v/v hingga 100% v/v dan kedua durasi inkubasi. Pewarnaan DAPI mendemonstrasikan bahwa morfologi nukleus setelah perlakuan menunjukkan apoptosis pada kelompok perlakuan CMGM 10 ?g/mL dan 20 ?g/mL, diperkuat dengan rerata NAF pada kedua kelompok tersebut yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok CMGM 0 ?g/mL dan kontrol negatif medium tanpa serum pada kedua durasi inkubasi (p ? 0.05). Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa GDEN mampu memodulasi aktivitas makrofag ke arah supresi kanker. Penelitian lebih lanjut, terutama secara in vivo, dapat dilakukan untuk memperkuat penemuan pada studi awal ini.