2009 TA PP DESTRY MARULITUA SIAGIAN 01-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP DESTRY MARULITUA SIAGIAN 01-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP DESTRY MARULITUA SIAGIAN 01-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP DESTRY MARULITUA SIAGIAN 01-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP DESTRY MARULITUA SIAGIAN 01-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP DESTRY MARULITUA SIAGIAN 01-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP DESTRY MARULITUA SIAGIAN 01-BAB 6
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP DESTRY MARULITUA SIAGIAN 01-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Aliran air di sekitar pipa memiliki karakteristik aliran tersendiri. Apabila
disederhanakan, dapat dikatakan bahwa aliran air di sekitar pipa adalah
penjumlahan antara aliran seragam dengan aliran doublet. Aliran ini dapat
dimodelkan dengan menggunakan model beda hingga dengan pendekatan
streamline yang akan menghasilkan bentuk garis arus dari aliran air di sekitar
pipa.
Dalam pendekaan numerik terhadap aliran disektiar pipa, digunakan
persamaan pengatur (governing equation) berupa persamaan laplace dari
fungsi stream (stream function) dari aliran irrotational flow, lalu didisktritasi
dengan menggunakan pendekatan beda hingga (finite difference) sebanyak
100 grid arah vertikal dan 200 grid arah horizontal dan selanjutnya dilakukan
pemrograman dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB, model ini
perlu diverifikasi untuk menunjukkan validasinya. Verifikasi yang dilakukan
adalah dengan membandingkan kecepatan aliran di permukaan pipa dengan
menggunakan cara analitik terhadap model yang dibuat.
Dari pendekatan streamline ini, dapat diketahui kecepatan aliran disekitar
pipa yang digunakan sebagai input dalam memperkirakan besar gerusan yang
terjadi di sekitar pipa. Perbedaan posisi pipa di dalam air juga mempengaruhi
bentuk streamlinenya, tentunya dengan berbeda streamline, berbeda pula
kecepatan yang dihasilkan dan berbeda pulalah besar gerusan yang akan
dihasilkan. Selanjutnya penghitungan besar gerusan yang didapatkan,
diverifikasi dengan hasil laboratorium yang dilakuakan.