digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam konteks industri minyak dan gas yang berisiko tinggi dan membutuhkan investasi besar, efisiensi operasional memegang peran kunci dalam profitabilitas, menjadikan Indikator Kinerja Utama (KPI) sebagai fokus penting. Pada tahun 2021, penurunan produksi minyak di PEP TSS, terutama di sektor pengeboran, menimbulkan kekhawatiran tentang prospek keuangan. Kondisi ini menjadi lebih terkendali setelah bergabung dengan PHSS yang menciptakan kesempatan untuk transfer pengetahuan antara keduanya. Hal ini sebenarnya mendorong pemeriksaan kritis terhadap potensi implementasi arsitektur sumur monobore, terutama di Struktur-X. Desain monobore, terkenal dengan pendekatan yang hemat biaya dalam desain sumur, produksi, dan penyelesaian, muncul sebagai jalan yang menjanjikan untuk pemulihan keuangan PEP TSS. Tahap penelitian mencakup tinjauan pustaka yang mendalam, analisis data primer dan sekunder, serta penilaian kuantitatif. Asumsi berkisar pada hemat biaya dan peningkatan kinerja yang dapat dicapai melalui monobore, yang didukung oleh hipotesis bahwa ia dapat melebihi arsitektur sumur konvensional dengan temuan tingkat keberhasilan yang menunjukkan hanya 14% probabilitas NPV < 0 dan perkiraan peningkatan profitabilitas sebesar $0.54 juta USD dibandingkan dengan arsitektur sumur konvensional, menunjukkan potensi yang signifikan untuk keuntungan keuangan dalam industri ini.