Kunyit (Curcuma longa L.) dan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.)
merupakan tanaman tradisional dengan kandungan utamanya adalah kurkuminoid
yang berkhasiat hepatoprotektor. Penyerapan kurkuminoid yang buruk dapat
ditingkatkan dengan piperin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek
hepatoprotektor kombinasi rimpang kunyit dan temulawak dengan buah lada
hitam dalam bentuk kapsul yang masing-masing terdiri dari kunyit/lada hitam
(760mg/40mg) dan temulawak/lada hitam (1520mg/40mg). Efek hepatoprotektor
diuji pada tikus Wistar jantan yang diinduksi kerusakan hati dengan obat TB
(isoniazid dan rifampisin). Dua dosis kombinasi yang diuji yaitu yang ekivalen
dengan 2 (KLH1, TLH1) dan 3 kapsul (KLH2, TLH2) masing-masing kombinasi
simplisia uji tersebut. Hasil menunjukkan, kunyit dan kombinasinya (KLH1 dan
KLH2) mencegah kerusakan hati secara bermakna (p<0,01) lebih cepat yaitu
mulai hari ke-14 dibandingkan temulawak dan kombinasinya (TLH1 dan TLH2)
yang mulai mencegah kerusakan hati pada pemberian hari ke-21 yang terlihat dari
aktivitas GPT. Pada uji kuratif, KLH2 mengobati kerusakan hati lebih cepat
dibandingkan kunyit dan KLH1 serta temulawak dan kombinasinya. Akan tetapi
dilihat dari kadar albumin, kunyit maupun kombinasinya dan temulawak maupun
kombinasinya dapat memperbaiki kerusakan hati mulai hari ke-7 pemberian.
Secara umum kombinasi lebih berpotensi mencegah dan mengobati kerusakan
hati dibandingkan tanpa kombinasi.