digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Maritsa Nurfatwa
PUBLIC yana mulyana

Latar Belakang: Aterosklerosis merupakan kondisi inflamasi kronis yang menjadi salah satu faktor resiko utama penyakit kardiovaskular. Penumpukan kolesterol terutama Iow density lipoprotein (LDL) yang teroksidasi yang terjebak dalam makrofag membentuk sel busa (penanda aterosklerosis) dan terjadinya inflamasi pada dinding arteri menginisisasi pembentukan plak ateroma. Glikopfotein CD68 yang terekspresi pada permukaan membran sel makrofag dapat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan sel busa. Myeloperoksidase (MPO) yang dihasilkan oleh neutrofil ditemukan pada berbagai tahap perkembangan plak ateroma sehingga diduga bisa nienjadi salah satu penanda dalam pembentukan plak (yang sering terjadi di aorta). Pecahnya plak ateroma menyebabkan terjadinya oklusi pada arteri dan terganggunya suplai darah serta oksigen menuju jantung. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ekspresi MPO dan CD68 makrofag di aorta dan jantung tikus yang diinduksi hiperkolesterolemia sebagai pembentuk model hewan aterosklerosis. Metode: Hewan dikelompokkan menjadi kelompok normal dan induksi hiperkolesterolemia. Induksi hiperkolesterolemia dilakukan dengan pemberian pakan tinggi kolesterol serta pemberian oral kolesterol murni, asam kolat dan propiltiourasil (KKT) selama 5 bulan. Kolesterol total diukur sebelum induksi (TO), setelah 2,5 bulan (T2,5), dan setelah 5 bulan (T5). HDL, trigliserida (TG), LDL, indeks aterogenik (IA), jumlah sel darah merah,dan sel darah putih diukur setelah induksi (T5). Keberhasilan induksi hiperkolesterolemia dibuktikan dengan peningkatan kadar kolesterol total kelompok induksi ?erhadap kelompok normal. Deteksi ekspresi MPO dan CD68 pada aorta dan -jantung dilakukan dengan metode dot blot dan ELISA secara berurutan. Hasil: Induksi 5 bulan terhadap kelompok hiperkolesterolemia memberikan kadar kolesterol total (364,10 + 148,46 mg/dL), kadar HDL (7,90 + 1,29 mg/dL), kadar LDL (307,47 116,91 mg/dL), dan Indeks Aterogenik (1,04 ± 0,23) yang berbeda bermakna terhadap kelompok normal, namun tidak berbeda bermakna Pada kadar TG (95,10 ± 48,63 mg/dL). Jumlah sel darah merah kelompok hiperkolesterolemia tidak berbeda bermakna namun jumlah sel darah putih kelompok hiperkolesterolemia (27,72 ± 5,36 x 103/mm ) berbeda bermakna terhadap kelompok normal. Ekspresi MPO di aorta hewan hiperkolesterolemia (41,2 + 4,76) mengalami • peningkatan dan berbeda bermakna terhadap kelompok normal (34,25 0,5) namun ekspresi MPO di jantung hewan hiperkolesterolemia (34,4 ± 2,3) tidak berbeda bermakna terhadap kelompok normal (33,25 ± 0,96). Ekspresi CD68 di aorta (11,86 ± 2,58 ng/ml) dan jantung (10,71 3,31 ng/ml) hewan hiperkolesterolemia mengalami peningkatan dan berbeda bermakna terhadap ekspresi di aorta (6,52 4- 2,28 ng/ml) dan jantung (5,40 + 1,94 ng/ml) kelompok normal. Kesimpulan: Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam kondisi hiperkolesterolemia terjadi penurunan jumlah sel darah putih serum dan peningkatan kadar MPO dan CD68 di jaringan aorta serta hanya peningkatan CD68 pada jaringan jantung. Perbedaan ekspresi MPO dan CD68 di jantung dan aorta diduga berperan dalam perbedaan respon pembentukan plak di jantung dan aorta.