digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adik Ahmadi
PUBLIC yana mulyana

Masalah pada antigen rekombinan dewasa ini untuk penggunaan vaksin adalah kurang imunogenik dibandingkan vaksin mikroorganisme hidup atau inaktif. Dengan demikian dibutuhkan adjuvant yang potent untuk meningkatkan respon imun. Bahkan, desain pengembangan vaksin juga bel-peran penting dalam tercapainya peningkatan respon imun. Pada penelitian ini dikembangkan suatu sistem yang berupa nanopartikel dimana HBSAg dan ekstrak Moringa oleifera terinkorporasi dalam polimer kitosan yang telah di-crosslink dengan STPP melalui proses gelasi ionotropik, dimana STPP (sodium tripolyphosphate) berperan sebagai crosslinker dan ekstrak Moringa oleifera sebagai adjuvant. Konsentrasi HBSAg yang digunakan adalah 10 gg/mL dan konsentrasi ekstrak masing-masing 10,50, dan 100 gg/mL. Dalam penelitian ini dibuat tiga jenis nanopartikel yakni nanopartikel HBSAg, nanopaffikel ekstrak, dan nanopartikel HBSAg-ekstrak. Nanopartikel yang terbentuk kemudian dikarakterisasi, meliputi ukuran partikel menggunakan PSA, efisiensi penjerapan HBSAg menggunakan SDS PAGE (sodium dodecyl sulfate — polyacrylamide gel electrophoresis), dan efisiensi penjerapan ekstrak dilihat dari kandungan flavonoid total. Kemudian dilakukan evaluasi efektifitas nanopartikel dalam menstimulasi respon imun dengan menggunakan uji maturasi sel dendritik secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan ukuran partikel berada di rentang 1 11-246 nm. Efisiensi penjerapan HBSAg di formula terpisah 79,47% sedangkan di formula kombinasi 96-99%. Efisiensi penjerapan ekstrak di formula terpisah sekitar 64-91% sedangkan di formula kombinasi 55-83%. Nanopartikel kombinasi HBSAg-ekstrak memberikan respon imun lebih baik dibandingkan yang terpisah, dimana respon imun tertinggi diberikan oleh nanopartikel kombinasi HBSAg 10 gg/mL dan -ekstrak 10 gg/mL dalam mematurasi sel dendritik. Secara keseluruhan sediaan nanopartikel meningkatkan respon imun meskipun tidak sebesar HBsAg standar. Akan tetapi penggunaan nanopartikel ini diharapkan lebih efisien untuk pemakaian oral.