ABSTRAK Salsabila Rahmah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Salsabila Rahmah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Salsabila Rahmah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Salsabila Rahmah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Salsabila Rahmah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Salsabila Rahmah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Salsabila Rahmah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Salsabila Rahmah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Pariwisata menjadi salah satu sumber pemasukkan terhadap devisa negara yang diharapkan
pula menjadi pemacu pertumbuhan perekonomian. Wilayah Indonesia yang sebagian besar
merupakan daerah pedesaan, membuat pariwisata berbasis desa wisata dapat menjadi garda
terdepan dalam pemulihan ekonomi desa serta diharapkan dapat membantu pemulihan dan
pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam pengembangan desa wisata terdapat nilai lokal yang
perlu diperhatikan, dengan salah satu kuncinya adalah memfokuskan pada partisipasi
masyarakat, karena masyarakat memiliki peranan penting sebagai pemilik, pelaku, dan
pengelola pembangunan dan pengembangan desa wisata. Begitu pula dengan desa wisata
yang masih tergolong dalam kategori desa wisata rintisan, yang dibutuhkan kelompok sumber
daya lokal yang mau bekerja/berpartisipasi dalam pengembangan dan pembangunan desa
wisata. Desa Wisata Gegesik Kulon merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Cirebon
yang tergolong dalam kategori desa wisata rintisan. Dengan beberapa poin tersebut, maka
dari itu perlu adanya identifikasi mengenai praktik partisipasi masyarakat dalam
pengembangan Desa Wisata Gegesik Kulon, dengan mengidentifikasi bentuk partisipasi
masyarakat telah dilakukan, serta mengidentifikasi tingkat partisipasi masyarakat yang telah
dilakukan selama ini, dengan menggunakan kubus demokrasi yang ditinjau melalui pemilihan
partisipan, jenis komunikasi, serta tingkat otoritas dalam praktik partisipasi masyarakat di
sana. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, dilakukan pengumpulan melalui data
primer menggunakan wawancara dan observasi, serta melalui data sekunder menggunakan
studi literatur. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode analisis deskriptif
kualitatif dengan menggunakan teori kubus demorkasi Archon Fung. Hasil yang didapatkan
pada penelitian ini, yaitu terdapat keterlibatan masyarakat dalam kegiata-kegiatan untuk
mengembangkan Desa Wisata Gegesik Kulon yang dikategorikan dalam partisipasi
masyarakat dalam bentuk buah pikiran, dalam bentuk keahlian, dan dalam bentuk tenaga. Lalu
mengenai tingkat partisipasi masyarakat di Desa Wisata Gegesik Kulon, terjadi perluasan
ruang praktik partisipasi masyarakat pada kubus demokrasi dari tahap pendaftaran ke tahap
pelaksanaan.