Perpustakaan Digital ITB

Osteoporosis merupakan penyakit tulang metabolik yang dapat meningkatkan kejadian patah tulang. Patah tulang sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Penanganannya menjadi lebih kompleks dan biaya yang dikeluarkan juga mahal. Tanaman sirih bumi diketahui memiliki kandungan senyawa kimia yang bersifat mirip estrogen dan terbukti dapat memperbaiki mikrosü-uktur tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh jus dan ekstrak etanol herba sirih bumi dalam mencegah kejadian osteoporosis pada hewan uji yang diinduksi secara ovariektomi. Osteoporosis diinduksi dengan cara mengambil kedua ovarium tikus Wistar betina menggunakan pendekatan double dorsolaterakHewan uji menjalani operasi SHAM (kelompok normal) dan ovariektohi. Tikus yang mengalami ovariektomi dibagi menjadi 6 kelompok yahg diberikan CMC Na 0,3% (kelompok kontrol), pembanding etinilestradiol 4,5gg/kg bb, jus 50 mg,kg bb, 100 mg/kg bb, ekstrak etano[ 50 mg/kg bb, dan ekstrak etanol 100 mg/kg bb. Terapi dilakukan selama 6 minggu yang dimulai semifiggu setelah pembedahan. Parameter yang diukur antara lain berat badan tikus, indeks uterus, kadar kalsium dalam darah dan urin, kadar ALP serum, serta gambaran 3 dimensi dan parameter tulang femur hasil scanning menggunakan microCT scanner. Tikus yang diberi sediaan uji tidak menunjukkan adanya penekanan kenaikan berat badan dan perbedaan terhadap bobot uterus yang bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol Pemberian ekstrak etanol 100 mg/kg bb dapat menghambat kenaikan kadar ALP serum serta mengurangi ekskresi kalsium urin yang berbeda bermakna dengan kelompok kontrol Perubahan ini tidak berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok ndrmal Lebih lanjut, kelompok tersebutjuga menunjukkan perbaikan pada tulang trabekular paha tikus pada gambar 3 dimensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kelompok yang diberikan ekstrak etanol 100 mg/kg bb juga mampu memperbaiki fraksi volume tulang, jumlah dan ketebalan trabekular, serta derajat konektivitas. Eks&ak etanol herba sirih bumi • dosis 100 mg/kg bb memiliki efek pencegahan terhadap osteoporosis paling baik.