Latar belakang dan tujuan: Osteoporosis merupakan salah satu penyakit yang
banyak menimpa pada orang tua. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya
diketahui aktifitas fisik dapat mencegah terjadinya osteoporosis. Namun masih
sedikit ditemui laporan penelitian mengenai hubungan intensitas dan kelompok
aktifitas fisik, kekuatan tungkai, dan kelompok usia terhadap osteoporosis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara osteoporosis, aktifitas
fisik, indeks massa tubuh (IMT), kekuatan tungkai, dan kelompok usia. Metode:
Subjek penelitian ini adalah 113 responden yang dibagi menjadi dua kelompok,
kelompok yang aktif melakukan jalan atau jogging dan kontrol. Kepadatan tulang
diukur menggunakan densitometer, aktifitas fisik diukur menggunakan kuesioner
short International Physical Activity (IPAQ), IMT menggunakan pengukuran
tinggi dan berat badan yang dikalkulasikan ke dalam rumus IMT, dan kekuatan
tungkai menggunakan leg dynamometer. Analisis data: Menggunakan SPSS
versi 17 dengan level signifikansi 0.05 untuk menentukan hubungan antara
variable pada tes korelasi dan hasil momen pearson. Hasil: Kelompok jalan atau
jogging memiliki kepadatan tulang yang lebih tinggi dibandingkan kelompok
kontrol baik pada pria maupun wanita pada kelompok umur 61-70 tahun. Terdapat
hubungan antara kekuatan tungkai dan kepadatan tulang pada kelompok yang
aktif serta kekuatan tungkai yang lebih baik dibandingkan kontrol. Kesimpulan:
Aktifitas fisik merupakan salah satu faktor penting dalam mempertahankan
kepadatan tulang, dimana kelompok yang aktif melakukan jalan dan jogging serta
memiliki intensitas aktifitas berat memiliki tingkat kejadian osteoporosis yang
lebih rendah dibandingkan kelompok yang tidak aktif.