digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Matin 12019052.pdf.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Pulau Sulawesi terletak di wilayah transisional antara Asia dan Australia. Fauna yang ditemukan pada wilayah ini memiliki morfologi yang berbeda jika dibandingkan dengan fauna yang ditemukan pada wilayah Asia maupun wilayah Australia. Luas pulau yang terbatas bahkan saat Glasial Maksimum Terakhir memberikan sedikit faktor luar yang dapat memengaruhi jalur evolusi dari fauna pulau ini. Meskipun demikian, masih banyak yang perlu diteliti untuk menentukan kontrol stratigrafi dari Pulau Sulawesi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyusun kolom stratigrafi komposit dan mengurutkan kehadiran fosil fauna serta artefak pada daerah penelitian untuk menentukan kondisi dan umur daerah penelitian lebih lanjut. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian meliputi pengamatan singkapan, pengukuran penampang stratigrafi, analisis morfologi fosil, serta analisis biostratigrafi dan penentuan lingkungan purba. Pengamatan lapangan yang dilakukan dilaksanakan di beberapa titik di Sulawesi Selatan, dengan beberapa situs seperti Cangkange, Calio, dan Talepu menghasilkan temuan fosil dan artefak yang penting untuk informasi dan pengontrol umur relatif situs terkait. Berdasarkan analisis biostratigrafi dan literasi penelitian-penelitian sebelumnya, daerah penelitian dapat dibagi menjadi lima satuan litologi tidak resmi yaitu Satuan Batupasir dengan lingkungan pengendapan laut dangkal, Satuan Konglomerat 1 dengan lingkungan pengendapan estuarine-fluvial, serta Satuan Konglomerat 2, Satuan Konglomerat 3, dan Satuan Konglomerat 4 dengan ketiganya memiliki lingkungan pengendapan fluvial. Fauna yang menempati daerah ini datang dalam beberapa tahapan dimulai dari kehadiran Stegoloxodon celebensis dan Stegodon sompoensis, relung kosong yang ditinggalkan kedua taksa tersebut diisi oleh Paleoloxodon namadicus hingga Resen, yang ditandai dengan kemunculan fauna modern seperti Sus celebensis dan Bubalus sp. serta temuan seperti artefak batu in situ yang menunjukkan kehadiran hominin. Sedangkan, Celebochoerus heekereni hadir secara melimpah di setiap satuan bukan resen.