Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu lokasi Underground Coal
Gasification (UCG) potensial yang terbukti dan sudah dikembangkan saat ini di
Sumatera Selatan. Formasi Muara Enim yang tersebar cukup luas di Cekungan
Sumatera Selatan mengandung batubara tebal dengan peringkat yang rendah,
sehingga banyak dilakukan pekerjaan serta publikasi untuk meningkatkan
pemahaman dan mengimplementasikan teknologi UCG ini. Aspek hidrogeologi
memegang peran penting dalam penentuan lokasi, kedalaman, serta proses UCG
sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan karakterisasi
hidrogeologi berserta implikasinya dalam menentukan lokasi kedalaman,
menyusun strategi proses gasifikasi, dan rencana pemantauan lingkungan UCG.
Dalam studi ini dilakukan kajian analitik dari empat aspek yaitu struktur fisik
konseptual, struktur proses konseptual, struktur variabilitas spasial, dan struktur
persamaan. Korelasi lubang bor dan permeabilitas batuan menghasilkan satuan
hidrostratigrafi berupa akuifer, akuitar, dan lapisan batubara. Target lapisan
batubara untuk UCG terletak pada kedalaman 250 dengan arah kemiringan menuju
barat daya hingga kedalaman 300 m, terletak di antara lapisan akuitar, dan memiliki
jarak sekitar 40 m ke lapisan akuifer di atasnya dan 10 m ke bawahnya. Airtanah
mengalir ke arah selatan dan tenggara wilayah studi, dengan imbuhan tahunan
sebesar 289 mm/tahun yang berkontribusi terhadap penyimpanan airtanah. Model
hidrogeologi ini menggambarkan sistem pendukung lokal untuk lapisan batubara
target, pola aliran airtanah yang memberikan informasi tekanan hidrostatik sekitar
lapisan batubara target digunakan untuk menentukan lokasi sumur injeksi dan
sumur produksi berserta arah gasifikasinya. Meskipun model hidrogeologi ini
dibatasi oleh ketersediaan data, namun model konseptual ini dapat dilengkapi
dengan data pengamatan MAT berderet waktu untuk diaplikasikan menjadi
simulasi aliran air tanah berdasarkan simulasi proses UCG di daerah studi di masa
yang akan datang.