digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu lokasi Underground Coal Gasification (UCG) potensial yang terbukti dan sudah dikembangkan saat ini di Sumatera Selatan. Formasi Muara Enim yang tersebar cukup luas di Cekungan Sumatera Selatan mengandung batubara tebal dengan peringkat yang rendah, sehingga banyak dilakukan pekerjaan serta publikasi untuk meningkatkan pemahaman dan mengimplementasikan teknologi UCG ini. Aspek hidrogeologi memegang peran penting dalam penentuan lokasi, kedalaman, serta proses UCG sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan karakterisasi hidrogeologi berserta implikasinya dalam menentukan lokasi kedalaman, menyusun strategi proses gasifikasi, dan rencana pemantauan lingkungan UCG. Dalam studi ini dilakukan kajian analitik dari empat aspek yaitu struktur fisik konseptual, struktur proses konseptual, struktur variabilitas spasial, dan struktur persamaan. Korelasi lubang bor dan permeabilitas batuan menghasilkan satuan hidrostratigrafi berupa akuifer, akuitar, dan lapisan batubara. Target lapisan batubara untuk UCG terletak pada kedalaman 250 dengan arah kemiringan menuju barat daya hingga kedalaman 300 m, terletak di antara lapisan akuitar, dan memiliki jarak sekitar 40 m ke lapisan akuifer di atasnya dan 10 m ke bawahnya. Airtanah mengalir ke arah selatan dan tenggara wilayah studi, dengan imbuhan tahunan sebesar 289 mm/tahun yang berkontribusi terhadap penyimpanan airtanah. Model hidrogeologi ini menggambarkan sistem pendukung lokal untuk lapisan batubara target, pola aliran airtanah yang memberikan informasi tekanan hidrostatik sekitar lapisan batubara target digunakan untuk menentukan lokasi sumur injeksi dan sumur produksi berserta arah gasifikasinya. Meskipun model hidrogeologi ini dibatasi oleh ketersediaan data, namun model konseptual ini dapat dilengkapi dengan data pengamatan MAT berderet waktu untuk diaplikasikan menjadi simulasi aliran air tanah berdasarkan simulasi proses UCG di daerah studi di masa yang akan datang.