digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


Cover Sapta L D 22010013.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Bab 1 Sapta L D 22010013.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Bab 2 Sapta L D 22010013.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Bab 3 Sapta L D 22010013.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Bab 4 Sapta L D 22010013.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Bab 5 Sapta L D 22010013.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Bab 6 Sapta L D 22010013.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi


Lampiran Sapta L D 22010013.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Daerah penelitian berada di daerah Maja, di perbatasan antara Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis daerah ini tepatnya berada pada koordinat 108°11’28” – 108°13’42” BT dan 6°51’28” – 6° 55’30” LS. Lintasan pengambilan data geologi berada di Sungai Cirompoki, Sungai Kadu dan Sungai Cimanigtim. Formasi Cinambo terbagi menjadi Satuan Batulempung-Batupasir (Fasies D), Satuan Batupasir-Batulempung (Fasies C), Satuan Batupasir (Fasies B) dan satuan Batulempung (Fasies E). Formasi ini termasuk dalam sedimen yang diendapkan dalam arus turbidit densitas tinggi. Berdasarkan kandungan fosil, formasi ini diendapkan di lingkungan bathial atas pada umur Miosen Tengah - Pliosen Awal (N11 – N18). Hasil integrasi dari analis profil sedimen, dan granulometri menunjukkan bahwa sedimentasi batupasir Formasi Cinambo memiliki ciri-ciri semakin ke atas semakin mengkasar, sortasi buruk sampai sangat buruk, dan lapisan semakin menebal. Susunan vertikal perlapisan batupasir tersebut diakibatkan karena mekanisme arus saltasi, suspensi dan traksi yang berubah sesuai kondisi lingkungan pengendapan. Lingkungan pengendapan Formasi Cinambo adalah di lingkungan kipas laut dalam bagian luar berubah menjadi kipas bagian tengah. Perubahan kedalaman lingkungan ini sangat dipengaruhi oleh perubahan muka air laut yang relatif turun pada waktu pengendapan Formasi Cinambo.