digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bank Syariah tumbuh di seluruh dunia, dengan adanya pertama bank syariah di timur tengah, di era tahun 1970-an. Menurut Islam Financial Services Board 2015, aset industri Keuangan Syariah diperkirakan bernilai USD1 0,87 triliun pada 2014 dan jumlah aset perbankan syariah di seluruh dunia diperkirakan bernilai USD 1,47 triliun per 2014. Kemunculan pertama Bank Syariah di Indonesia dimulai pada tahun 1992, adalah Bank Muamalat dan terus berkembang hingga hingga sekarang. Karena industri perbankan di indonesia terus meningkat, Bank harus mempertahankan efisiensinya. Riset ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah dalam efisiensi menggunakan rasio keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca dan laporan laba rugi Bank Konvensional, UUS, dan Bank Syariah di Indonesia yang tersedia selama periode 2004 – 2014 dengan jumlah data 1537 bank-tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan rasio keuangan, statistik deskriptif, dan Mann-Whitney Test. Temuan dari perhitungan dengan analisis deskriptif nilai rata-rata setiap rasio, kinerja efisiensi Bank Syariah menunjukkan bahwa pada tahun-tahun awal penelitian ini efisiensi Bank Syariah tidak sebaik Bank Konvensional. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh manajemen Bank Islam untuk memberikan bukti empiris kepada masyarakat bahwa efisiensi Bank Syariah menyamai dan dapat berkompetisi dengan Bank Umum Konvensional agar dapat menaikkan pangsa pasar mereka.