digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ronny Syafri
PUBLIC yana mulyana

Sesuai dengan pedoman analisis resiko yang dipublikasikan oleh WHO, metode komputasi atau in silico diakui dan disarankan sebagai salah satu metode untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi bahaya suatu zat kimia, termasuk bahan tambahan pangan dan kontaminan. Senyawa dengan struktur parsial epoksida, amin aromatik dan alifatik serta unsaturated aldehyde merupakan senyawa reaktif sehingga berpotensi memiliki sifat bahaya. Beberapa senyawa bahan tambahan pangan terutama perisa memiliki struktur parsial tersebut. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan memberikan gambaran sifat mutagenisitas senyawa tersebut menggunakan metode komputasi sebagai bagian dari evaluasi awal proses penilaian resiko. Sebanyak 74 senyawa perisa diuji dalam penelitian ini dan perangkat lunak TOXTREE, T.E.S.T. serta ADMET PredictorTM digunakan untuk melakukan komputasi. Sebelum dilakukan komputasi senyawa uji, semua program diverifikasi untuk menguji hasil positif dan negatif palsu mengunakan masing-masing 100 senyawa mutagenik dan non-mutagenik sebagai kontrol positif dan negatif. Kriteria keberterimaan hasil verifikasi didasarkan pada parameter Cooper Statistic untuk spesifisitas, sensitivitas, akurasi, positive prediction dan negative prediction dimana nilai yang diperoleh harus > 0,5. Kriteria keberterimaan mutagenisitas didasarkan pada hasil survei/ kuisoner EFSA dan European Commision 's Joint Research Centre (JRC). Hasil verifikasi perangkat lunak memberikan nilai parameter Cooper Statistic antara 0,76-0,96 yang menunjukkan bahwa semua perangkat lunak memenuhi kriteria dan dapat digunakan untuk memprediksi senyawa uji. Sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan untuk mutagenisitas, 47 senyawa menunjukkan potensi mutagenik ketika diprediksi sekurang-kurangnya oleh salah satu perangkat lunak, yang terdiri atas 9 senyawa epoksida, 1 1 senyawa amin aromatik dan alifatik serta 27 senyawa a,ß unsaturated aldehyde. 4 dari senyawa tersebut, yaitu etil metilfenilglisidat, etil 3-fenil-2,3-epoksipropionat, heksa-2,4-dienal dan penta-2,4-dienal menunjukkan sifat mutagenik ketika diprediksi oleh semua permgkat lunak. Hasil prediksi metabolisme dari 4 senyawa tersebut menunjukkan bahwa senyawa ini memiliki 11 metabolit yang juga diprediksi mutagenik Oleh ketiga perangkat lunak. 24 senyawa diprediksi non-mutagenik dan 3 senyawa tidak dapat diprediksi potensi mutageniknya. Berdasarkan hasil secara keseluruhan, disimpulkan bahwa data sifat mutagenisitas dari senyawa uji berhasil diperoleh dan Oleh karena itu metode ini bisa diterapkan dalam melakukan identifikasi dan karakterisasi bahaya sebagai bagian dari evaluasi awal proses penilaian risiko. Namun demikian, hasil metode komputasi ini memerlukan data eksperimental tambahan untuk konfirmasi Iebih lanjut.