Perpustakaan Digital ITB

Tirta Nusa Persada, sebuah pemain dalam bidang transportasi kargo dan logistik, menghadapi mencapai tujuan kinerja, baik individu maupun tim. Pencapaian pendapatan dan rentang waktu pengiriman berada di bawah target perusahaan dan pencapaian Indikator Kerja Utama (IKU) secara keseluruhan oleh Manajemen Puncak di perusahaan masih di bawah standar perusahaan yang sebesar 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbaikan melalui analisis kerangka IKU yang ada. Rentang waktu pengiriman mengganggu operasi dan mempengaruhi pendapatan perusahaan. Selain itu, pencapaian IKU yang tidak konsisten mengindikasikan ketidakefisienan operasional. Tesis ini bertujuan untuk secara komprehensif mengatasi masalah-masalah ini. Penelitian ini menggunakan berbagai metode untuk pemahaman yang lebih mendalam. Wawancara mendalam mengumpulkan wawasan dari Manajemen Puncak di perusahaan, sementara kuesioner memberikan perspektif lebih luas dari karyawan. Sementara itu, pengamatan dokumen perusahaan memiliki tujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kesenjangan kinerja berdasarkan data historis yang terkait dengan IKU karyawan. Analisis yang dilakukan terdiri dari analisis eksternal dan internal untuk menentukan analisis SWOT yang dapat mendukung penyusunan temuan dalam penelitian ini. Temuan-temuan ini menyoroti beberapa area yang perlu diperbaiki. Kesenjangan ini dapat diisi dengan mengimplementasikan model Tim Berkinerja Tinggi, mengambil inspirasi dari model Wageman dan Hackman. Model Tim Berkinerja Tinggi ini berkembang melalui kolaborasi, memanfaatkan keterampilan kolektif untuk melebihi usaha individu. Membangun lingkungan yang mendorong komunikasi terbuka, berbagi pengetahuan, dan keterampilan yang saling melengkapi. Pendekatan ini memiliki potensial untuk mengatasi masalah effisiensi dan meningkatkan pencapaian IKU. Penelitian ini memiliki signifikansi potensial untuk memandu transformasi Tirta Nusa Persada. Dengan memperbaiki sistem IKU dan mengatasi masalah yang mendasarinya, penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi yang sesuai. Penelitian ini menyarankan bahwa model tim berkinerja tinggi dapat mengisi kesenjangan ini. Dengan memupuk budaya kolaboratif, perusahaan berpotensi merevolusi layanan transportasi dan logistik kargonya. Model ini juga memberikan kondisi tertentu yang diperlukan untuk meningkatkan performa melalui implementasi pelatihan tim.