digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Mualimin 22010337.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Cover Mualimin 22010337.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB I Mualimin 22010337.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB II Mualimin 22010337.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB III Mualimin 22010337.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB IV Mualimin 22010337.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

PUSTAKA Mualimin
PUBLIC Dedi Rosadi

LAMPIRAN A.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

LAMPIRAN B.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

LAMPIRAN C.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

LAMPIRAN D.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Kompleks lapangan Karangbaru terdiri atas beberapa lapangan penghasil hidrokarbon dengan salah satu reservoirnya merupakan lapisan reservoir interval “ALFA”. Lapisan reservoir ini berada pada satuan pra-TAF yang berumur Oligosen. Hasil uji kandungan lapisan reservoir pada sumur CBN-01, CRT-01 dan CRE-01 menunjukkan hasil cukup besar yaitu 400-1600 BCPD. Sejauh ini penemuan kandungan hidrokarbon pada reservoir ini belum dikembangkan secara komersial. Salah satu kendala untuk mengembangkan penemuan ini adalah belum adanya model pengendapan yang dapat diacu untuk keperluan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model pengendapan dari interval “ALFA”, sehingga diharapkan dapat diketahui model pengendapan lapisan reservoir. Untuk mencapai tujuan tersebut, pada tahap awal dilakukan review terhadap laporan biostratigrafi, dilanjutkan dengan identifikasi litologi interval reservoir dengan pendekatan review data laporan serbuk bor, review dan analisis laporan dan sampel SWC serta review laporan petrografi. Selanjutnya dilakukan analisis dan korelasi interval reservoir berdasarkan data log tali kawat. Tahapan selanjutnya identifikasi struktur bawah permukaan, distribusi ketebalan dan geometri interval reservoir dengan pendekatan interpretasi seismik dan analisis atribut seismik. Hasil dari tahapan-tahapan tersebut kemudian digunakan untuk membangun model pengendapan reservoir interval “ALFA”. Hasil review laporan biostratigrafi pada sumur CBN-01, CRT-01 dan CRE-01 disimpulkan bahwa interval penelitian berumur Oligosen dan diendapkan pada lingkungan supralittoral. Review data serbuk bor dan SWC pada sumur menunjukkan reservoir Oligosen “ALFA” terdiri atas breksi, konglomerat setempat dengan sisipan tuff. Interpretasi data FMI pada sumur CRT-01 dan CRE-01 menunjukkan hadirnya struktur sedimen silang-siur dan batas lapisan yang umumnya bidang erosi. Analisis data dipmeter pada sumur CRT-01 menunjukkan bahwa arah arus sungai purba menuju arah NNE, sedangkan pada sumur CRE-01 arah arus sungai purba menuju arah SSW. Analisis elektrofasies berdasarkan log sinar gamma menunjukkan interval penelitian memiliki pola blocky. Korelasi antar sumur berarah barat-timur menunjukkan bahwa posisi batuan dasar secara umum rendahan terletak di bagian tengah dengan posisi tinggian di sebelah barat dan sebelah timurnya, sedangkan korelasi berarah utara-selatan menunjukkan posisi batuan dasar lebih dalam di bagian selatan meninggi di bagian tengah dan kembali mendalam di bagian utara. Interpretasi data seismik menunjukkan adanya struktur lipatan berupa antiklin dan sinklin dengan empat arah sumbu yaitu: arah utara-selatan, barat-timur, timurlaut-baratdaya dan baratlaut-tenggara dan tiga pola sesar yaitu N-S, NW-SE dan NE-SW. Peta isopach interval SB ke FS1 menunjukkan adanya deposenter atau subcekungan yang berada di bagian utara dan selatan daerah penelitian. Analisis atribut seismic waveform classification menunjukkan adanya pola alur sungai yang dapat diikuti kemenerusannya secara lateral dengan mengacu pada lokasi sumur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompleks lapangan Karangbaru terdiri atas dua Sub-Cekungan yaitu di bagian utara dan selatan, namun demikian kedua SubCekungan tersebut telah menjadi sebuah Cekungan pada saat interval penelitian diendapkan. Diantara kedua subcekungan tersebut terdapat tinggian lokal batuan dasar berarah barat-timur. Sesar pembatas berarah utara-selatan di bagian utara daerah penelitian mengontrol ketebalan sedimen, sementara di bagian selatan keberadaan sesar tidak terlalu mengontrol ketebalan sedimen. Reservoir Oligosen interval “ALFA” yang berada pada cekungan ini diendapkan pada lingkungan pengendapan darat pada sistem fluvial kemungkinan sungai teranyam. Adanya sisipan tuff pada interval ini menunjukkan bahwa sistem fluvial ini sesekali masih dipengaruhi oleh produk volkanik. Di bagian selatan daerah penelitian terdapat tinggian lokal berarah utara-selatan yang berperan pada saat sedimentasi interval reservoir ini. Analisis atribut seismik dengan menggunakan seismic waveform classification memperkuat interpretasi bahwa reservoir interval “ALFA” merupakan endapan kipas alluvial dan alur sungai.