digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan minyak Moshi adalah salah satu lapangan minyak yang terletak di blok Tuban cekungan Jawa Timur. Letaknya berdekatan dengan salah satu blok penghasil minyak terbesar di Indonesia yaitu blok Cepu. Lapangan ini diprediksi memiliki cadangan minyak yang cukup besar dengan reservoir karbonat yang merupakan bagian dari formasi Tuban. Dalam usaha meningkatkan produksi hidrokarbon, dilakukan studi geologi dan geofisika untuk mendapatkan gambaran bawah permukaan yang lebih baik dengan fokus kepada reservoir karbonat yang berada di Lapangan Moshi. Pengolahan data seismik dilakukan antara lain dengan metode inversi seismik dan analisa multiatribut dengan tujuan memberikan kemudahan dalam interpretasi seismik untuk menunjukkan anomali yang tidak terlihat secara jelas dari data seismik normal. Dalam penelitian ini, dilakukan pengolahan data geologi dan geofisika untuk memberikan suatu pemahaman dan gambaran mengenai kondisi bawah permukaan daerah penelitian. Pengolahan data geofisika mencakup proses inversi seismik dan analisa multi atribut serta proses-proses pendukung lainnya. Pengolahan data geologi mencakup identifikasi fasies lingkungan pengendapan yang dilakukan berdasarkan suatu model yang dibuat oleh Wilson (1975), untuk menentukan lingkungan pengendapan reservoir karbonat daerah penelitian. Penelitian ini menyimpulkan dari hasil pengolahan data seismik bahwa daerah dengan impendansi akustik (AI) rendah akan memiliki porositas yang tinggi, sedangkan daerah dengan nilai impedansi akustik (AI) tinggi akan memiliki porositas yang rendah, karena impedansi akustik berkorelasi dengan kondisi kerapatan medium batuan. Hal yang sama juga terjadi pada hasil analisa seismik multiatribut dengan daerah yang memiliki keceptan yang lebih tinggi berkorelasi dengan daerah dengan kerapatan batuan yang cukup tinggi pula. Daerah dengan porositas yang tinggi diharapkan mampu menjadi reservoir minyak yang baik. Hasil identifikasi fasies menyimpulkan, bahwa secara umum lingkungan pengendapan daerah penelitian termasuk kedalam fasies pengendapan shelf lagoon open circulation dengan pengaruh arus laut terbuka. Perbedaan Fasies pengendapan memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap kualitas reservoir. Berdasarkan model yang dibuat oleh Wilson (1975), perbedaan fasies pengendapan berpengaruh terhadap litologi batuan, biota dan organisme yang berkembang serta kondisi dan perbedaan proses diagenesa yang terjadi pada batuan karbonat. Hal ini secara tidak langsung menyebabkan perbedaan kualitas dari batuan karbonat untuk menjadi reservoir minyak yang baik. Perbedaan fasies pengendapan menyebabkan perbedaan pola sedimentasi yang berbeda-beda pada tiap fasies, sehingga pola sedimentasi yang terjadi secara tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas reservoir.