digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

KARYN EMILY
PUBLIC Latifa Noor

KARYN EMILY
EMBARGO  2027-09-04 

KARYN EMILY
EMBARGO  2027-09-04 

KARYN EMILY
EMBARGO  2027-09-04 

KARYN EMILY
EMBARGO  2027-09-04 

KARYN EMILY
EMBARGO  2027-09-04 

KARYN EMILY
EMBARGO  2027-09-04 

KARYN EMILY
PUBLIC Latifa Noor

Parasetamol merupakan salah satu obat analgesik dan antipiretik yang umum dikonsumsi di Indonesia. Pada tahun 2022, jumlah parasetamol yang dikonsumsi masyarakat Indonesia tercatat mencapai 9000 ton per tahun. Namun, terdapat kendala dalam sintesis parasetamol dengan metode konvensional karena masih melibatkan proses berbahaya dan menggunakan reagen yang tidak ramah lingkungan. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menggunakan metode lain yang mengikuti prinsip kimia hijau untuk pembuatan parasetamol. Penelitian ini menggunakan metode Hoechst-Celanese yang melibatkan penataan ulang Beckmann sebagai alternatif sintesis parasetamol. Metode Hoechst Celanese menggunakan jalur sintesis yang lebih ringkas dan efektif, serta cenderung lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan jalur sintesis parasetamol lainnya. Penelitian ini meliputi sintesis oksim, sintesis parasetamol, dan penghilangan warna pada produk kasar parasetamol. Senyawa prekursor yang digunakan dalam penelitian ini adalah para hidroksiasetofenon. Sintesis para-hidroksiasetofenon oksim dilakukan dengan mereaksikan senyawa para-hidroksiasetofenon, hidroksilamin hidroklorida, dan natrium asetat trihidrat dengan pelarut air yang menghasilkan produk berupa padatan berwarna putih dengan rendemen sebesar 97%. Sintesis parasetamol dilakukan dengan mereaksikan senyawa para-hidroksiasetofenon oksim dan asam oksalat dihidrat dengan pelarut asetonitril dan tanpa pelarut. Pada penelitian ini, jumlah pelarut asetonitril divariasikan untuk mencari kondisi yang memberikan hasil paling optimal dan diperoleh variasi reaksi dengan konsentrasi para-hidroksiasetofenon oksim sebesar 100 g/L memberikan hasil terbaik dalam mensintesis parasetamol. Sintesis parasetamol tanpa pelarut masih terkendala dalam tahap pemurnian dan penghilangan warna produk kasar reaksi sehingga rendemen belum dapat ditentukan. Pemurnian produk kasar parasetamol dilakukan dengan teknik kristalisasi, adsorpsi karbon, dan ekstraksi yang cukup efektif dalam memurnikan produk kasar parasetamol dari pengotor berwarna dan tidak berwarna. Pengotor pada produk kasar parasetamol dapat berupa senyawa para-aminofenol, para-nitrofenol, kuinon, dan lain sebagainya.