KARYN EMILY
EMBARGO  2027-09-04 
EMBARGO  2027-09-04 
KARYN EMILY
EMBARGO  2027-09-04 
EMBARGO  2027-09-04 
KARYN EMILY
EMBARGO  2027-09-04 
EMBARGO  2027-09-04 
KARYN EMILY
EMBARGO  2027-09-04 
EMBARGO  2027-09-04 
KARYN EMILY
EMBARGO  2027-09-04 
EMBARGO  2027-09-04 
KARYN EMILY
EMBARGO  2027-09-04 
EMBARGO  2027-09-04 
Parasetamol merupakan salah satu obat analgesik dan antipiretik yang umum dikonsumsi
di Indonesia. Pada tahun 2022, jumlah parasetamol yang dikonsumsi masyarakat Indonesia
tercatat mencapai 9000 ton per tahun. Namun, terdapat kendala dalam sintesis parasetamol
dengan metode konvensional karena masih melibatkan proses berbahaya dan menggunakan
reagen yang tidak ramah lingkungan. Solusi untuk masalah ini adalah dengan
menggunakan metode lain yang mengikuti prinsip kimia hijau untuk pembuatan
parasetamol. Penelitian ini menggunakan metode Hoechst-Celanese yang melibatkan
penataan ulang Beckmann sebagai alternatif sintesis parasetamol. Metode Hoechst
Celanese menggunakan jalur sintesis yang lebih ringkas dan efektif, serta cenderung lebih
ramah lingkungan dibandingkan dengan jalur sintesis parasetamol lainnya. Penelitian ini
meliputi sintesis oksim, sintesis parasetamol, dan penghilangan warna pada produk kasar
parasetamol. Senyawa prekursor yang digunakan dalam penelitian ini adalah para
hidroksiasetofenon.
Sintesis
para-hidroksiasetofenon oksim dilakukan dengan
mereaksikan senyawa para-hidroksiasetofenon, hidroksilamin hidroklorida, dan natrium
asetat trihidrat dengan pelarut air yang menghasilkan produk berupa padatan berwarna
putih dengan rendemen sebesar 97%. Sintesis parasetamol dilakukan dengan mereaksikan
senyawa para-hidroksiasetofenon oksim dan asam oksalat dihidrat dengan pelarut
asetonitril dan tanpa pelarut. Pada penelitian ini, jumlah pelarut asetonitril divariasikan
untuk mencari kondisi yang memberikan hasil paling optimal dan diperoleh variasi reaksi
dengan konsentrasi para-hidroksiasetofenon oksim sebesar 100 g/L memberikan hasil
terbaik dalam mensintesis parasetamol. Sintesis parasetamol tanpa pelarut masih
terkendala dalam tahap pemurnian dan penghilangan warna produk kasar reaksi sehingga
rendemen belum dapat ditentukan. Pemurnian produk kasar parasetamol dilakukan dengan
teknik kristalisasi, adsorpsi karbon, dan ekstraksi yang cukup efektif dalam memurnikan
produk kasar parasetamol dari pengotor berwarna dan tidak berwarna. Pengotor pada
produk kasar parasetamol dapat berupa senyawa para-aminofenol, para-nitrofenol, kuinon,
dan lain sebagainya.