digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tahun pertama startup bisnis beroperasi adalah tahun yang penting di mana tingkat keberhasilan bisnis yang rendah. Keberhasilan startup bisnis ditentukan oleh strategi tingkat bisnis yang dapat diterapkan untuk kondisi pasar dan persaingan pasar yang ada. Bisnis makanan dan minuman di Bandung sangat kompetitif, sehingga startup perlu strategi yang tepat untuk dapat bertahan di pasar yang kompetitif. Ducreme adalah sebuah perusahaan startup yang didirikan pada Februari 2015. Visi perusahaan adalah untuk menciptakan produk makanan dan minuman diterima dan inovatif yang memuaskan pelanggan sehingga dapat memasuki pasar ritel nasional di masa depan. Produk utama perusahaan ini teh susu dengan enam varian rasa. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa strategi tingkat bisnis startup dan hasil implementasi terhadap kinerja startup pada tahun pertama beroperasi. Ducreme memilih untuk menerapkan strategi diferensiasi karena kelebihannya dalam membuat produk yang inovatif. Secara umum, Ducreme dapat tumbuh di pasar makanan dan minuman yang sudah kompetitif dan produknya dapat diterima oleh konsumen. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kinerja penjualan Ducreme sangat bergantung pada distributor. Dampak positif dari kerjasama dengan distributor adalah cakupan daerah pemasaran yang luas untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Dampak negatif dari hal ini adalah penurunan penjualan ketika terjadi masalah pada distributor sehingga mereka tidak dapat berjualan. Pameran kuliner juga memberikan dampak yang signifikan terhadap penjualan karena margin yang lebih besar diperoleh setelah harga dinaikkan. Setelah menganalisis dan membuat kesimpulan terhadap kinerja bisnis, penulis membuat rekomendasi strategi tingkat bisnis dan fungsional untuk tahun kedua berdasarkan hasil dari analisa kinerja pada tahun pertama dengan mempertimbangkan kondisi internal perusahaan. Strategi ini diharapkan meningkatkan kinerja perusahaan menghadapi pasar yang kompetitif. Pada 2016, Ducreme memilih untuk menerapkan strategi diferensiasi terfokus untuk memaksimalkan kekuatan mereka di pasar yang sudah kompetitif. Ducreme ingin mengembangkan produk baru dalam kemasan sachet siap seduh. Produk ini akan ditargetkan untuk pelanggan B2B. Ukuran pasar produk ini tidak cukup besar bila dibandingkan dengan pasar massal dalam kemasan botol, tetapi pasar ini lebih menguntungkan dari segi kuantitas dan penjualan jika Ducreme bisa menjalin kerja sama dengan pelanggan B2B dalam jangka panjang. Rekomendasi terhadap produk dalam kemasan botol; (1) Ducreme harus lebih banyak berpartisipasi dalam acara kuliner untuk mendapatkan keuntungan dan untuk meningkatkan kesadaran merek, (2) Ducreme harus mencoba metode pemasaran lain sehingga tidak hanya bergantung pada saluran yang ada. Rekomendasi ini untuk menghindari penurunan penjualan apabila ada masalah reseller/distributor, (3) Ducreme harus meningkatkan jumlah saluran distribusi untuk meningkatkan penjualan, (4) Ducreme harus mengoptimalkan media sosial yang karena belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk meningkatkan kesadaran merek, dan (5) Ducreme harus mencoba untuk meningkatkan kesadaran merek dengan endorse selebgram. Untuk rekomendasi rencana produk sachet; (1) Ducreme harus mengembangkan produk yang dapat diterima oleh segmen pasar B2B. Hal ini dengan mempertimbangkan kualitas dan tingkat daya beli pelanggan, (2) Ducreme harus membuat daftar prospek potensial B2B yang siap menguji sampel produk sebelum produk diluncurkan ke pasar, (3) saran yang didapat digunakan untuk mengembangkan produk agar sesuai dengan mayoritas selera target pasar, dan (4) Ducreme harus menyebarkan proposal dan sampel produk ke target market, serta menindaklanjuti bagi yang tertarik untuk membeli produk.