Unsur-unsur tanah jarang (REE) dan ytrium (Y), kemudian disebut REY,
merupakan unsur-unsur jejak konservatif dalam fluida panas bumi. Air tetap
mempertahankan pola kelimpahan REY sepanjang jalur alirannya sehingga REY
baik digunakan sebagai indikator untuk menelusuri asal fluida pada sebuah sistem
hidrotermal. Penelitian mengenai kandungan REY di sistem hidrotermal masih
terbatas, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang karakterisasi REY terutama
pada sistem hidrotermal vulkanik. Penelitian ini dilakukan di Jawa Barat, yaitu di
sistem hidrotermal vulkanik Kompleks Gunung Api Bandung.
Konsentrasi REY dari sampel air dan batuan/endapan ditentukan dengan
instrumen analisis ICP-MS (Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry)
Agilent 7700x. Metode analisis yang dipilih adalah dengan menggunakan
HF/HClO4 untuk melarutkan sampel batuan/endapan dan larutan 2-etilheksil
fosfat untuk memekatkan konsentrasi REY dalam sampel air.
Tiga puluh dua sampel terdiri atas 16 sampel air dan 16 sampel batuan
sekitar diambil dari manifestasi panas bumi di daerah penelitian. Kandungan
anion dalam air mempengaruhi pola kelimpahan REY dalam air panas dan
interaksi air-batuan di manifestasi panas bumi sistem hidrotermal vulkanik
sehingga sampel air dikelompokkan menjadi air Cl netral, kondensat vulkanik
asam, kondensat uap SO4, dan HCO3. Air Cl mengandung 0.01-17.46 ng/g REY;
kondensat vulkanik mengandung 0.32-158.98 ng/g REY; dan kondensat uap
secara berurutan mengandung 0.01-133.15 ng/g; dan 0.01-5.66 ng/g REY. Sampel
batuan sekitar dikelompokkan menjadi tanah, sinter silika, sinter travertin, batuan
piroklastik, dan endapan danau; secara berurutan mengandung REY sebesar
23.00-5553.14 ng/g; 51.60-34995.20 ng/g; 0.06-12806.44 ng/g; 41.47-112007.08
ng/g; dan 0.55-27754.53 ng/g. Air panas bumi berasal dari fluida meteorik dan
fluida meteorik yang bercampur dengan fluida magmatik.
Konsentrasi REY dalam air juga dipengaruhi oleh pH, yaitu air dengan pH
lebih rendah memiliki konsentrasi REY lebih tinggi. Konsentrasi REY tidak
dipengaruhi oleh variasi temperatur.