digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK-FD.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

Cover-FD.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

BAB I-FD.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

BAB II-FD.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

BAB III-FD.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

BAB IV-FD.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

BAB V-FD.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

BAB VI-FD.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

LAMPIRAN-FD.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dedi Rosadi

Unsur-unsur tanah jarang (REE) dan ytrium (Y), kemudian disebut REY, merupakan unsur-unsur jejak konservatif dalam fluida panas bumi. Air tetap mempertahankan pola kelimpahan REY sepanjang jalur alirannya sehingga REY baik digunakan sebagai indikator untuk menelusuri asal fluida pada sebuah sistem hidrotermal. Penelitian mengenai kandungan REY di sistem hidrotermal masih terbatas, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang karakterisasi REY terutama pada sistem hidrotermal vulkanik. Penelitian ini dilakukan di Jawa Barat, yaitu di sistem hidrotermal vulkanik Kompleks Gunung Api Bandung. Konsentrasi REY dari sampel air dan batuan/endapan ditentukan dengan instrumen analisis ICP-MS (Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry) Agilent 7700x. Metode analisis yang dipilih adalah dengan menggunakan HF/HClO4 untuk melarutkan sampel batuan/endapan dan larutan 2-etilheksil fosfat untuk memekatkan konsentrasi REY dalam sampel air. Tiga puluh dua sampel terdiri atas 16 sampel air dan 16 sampel batuan sekitar diambil dari manifestasi panas bumi di daerah penelitian. Kandungan anion dalam air mempengaruhi pola kelimpahan REY dalam air panas dan interaksi air-batuan di manifestasi panas bumi sistem hidrotermal vulkanik sehingga sampel air dikelompokkan menjadi air Cl netral, kondensat vulkanik asam, kondensat uap SO4, dan HCO3. Air Cl mengandung 0.01-17.46 ng/g REY; kondensat vulkanik mengandung 0.32-158.98 ng/g REY; dan kondensat uap secara berurutan mengandung 0.01-133.15 ng/g; dan 0.01-5.66 ng/g REY. Sampel batuan sekitar dikelompokkan menjadi tanah, sinter silika, sinter travertin, batuan piroklastik, dan endapan danau; secara berurutan mengandung REY sebesar 23.00-5553.14 ng/g; 51.60-34995.20 ng/g; 0.06-12806.44 ng/g; 41.47-112007.08 ng/g; dan 0.55-27754.53 ng/g. Air panas bumi berasal dari fluida meteorik dan fluida meteorik yang bercampur dengan fluida magmatik. Konsentrasi REY dalam air juga dipengaruhi oleh pH, yaitu air dengan pH lebih rendah memiliki konsentrasi REY lebih tinggi. Konsentrasi REY tidak dipengaruhi oleh variasi temperatur.