digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Longsoran yang terjadi pada tanggal 9 Januari 2021 di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengakibatkan 40 orang meninggal, 20 unit bangunan tertimbun, 26 unit bangunan rusak berat, dan masih ada 350 unit bangunan terancam. Dalam upaya melakukan evaluasi kejadian longsoran dan mitigasi daerah terdampak, diperlukan penelitian menggunakan metode fotogrametri dan analisis balik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tipe dan geometri Longsoran Cihanjuang menggunakan metode fotogrametri serta melakukan analisis balik menggunakan metode elemen hingga untuk mengetahui nilai parameter kuat geser residual bidang gelincir. Penentuan jenis tanah diperoleh dari pengamatan visual dari sampel inti bor, korelasi uji sondir, serta analisis laboratorium. Jenis tanah pada lapisan bidang gelincir longsoran berupa tanah lempung lanauan (tanah berbutir halus). Penentuan tipe gerakan longsoran berdasarkan hasil pengolahan 162 data foto udara didapatkan tipe gerakan Longsoran Cihanjuang berupa gelincir rotasional. Berdasarkan material penyusun lereng serta tipe gerakannya, Longsoran Cihanjuang dikategorikan sebagai gelinciran tanah (earth slide). Geometri Longsoran Cihanjuang memiliki panjang 141 m dan tinggi 39 m yang diukur dari kaki hingga mahkota longsoran. Longsoran ini memiliki luas cakupan hingga 4822,34 m2 dan volume longsoran yang bergerak sebesar 2319,77 m3 . Berdasarkan analisis balik menggunakan metode elemen hingga, parameter kuat geser residual bidang gelincir yaitu kohesi sebesar 6,2 kPa dan sudut geser dalam sebesar 8,2o . Faktor penyebab Longsoran Cihanjuang yaitu kenaikan muka airtanah dan rembesan akibat rekahan pada lereng.