2023 SK PP Gabriel Benjamin Sembiring [19020207] - Full Text.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 SK PP Gabriel Benjamin Sembiring [19020207] - Abstract.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 SK PP Gabriel Benjamin Sembiring [19020207] - List of Content.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 SK PP Gabriel Benjamin Sembiring [19020207] - Chapter 1.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 SK PP Gabriel Benjamin Sembiring [19020207] - Chapter 2.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 SK PP Gabriel Benjamin Sembiring [19020207] - Chapter 3.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 SK PP Gabriel Benjamin Sembiring [19020207] - Chapter 4.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 SK PP Gabriel Benjamin Sembiring [19020207] - Chapter 5.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 SK PP Gabriel Benjamin Sembiring [19020207] - References.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 SK PP Gabriel Benjamin Sembiring [19020207] - Appendix.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa
Wisata kuliner adalah salah satu elemen utama yang menarik wisatawan untuk datang dan mengunjungi sebuah tempat di setiap negara. Dalam beberapa tahun terakhir, elemen ini telah berkembang dengan sangat cepat dan populer berkat perkembangan teknologi tinggi dan media sosial di mana orang dapat dengan mudah mencari makanan di tempattempat tertentu. Orang-orang dari seluruh dunia juga dapat menyampaikan dan berbagi pengalaman wisata kuliner mereka melalui media sosial seperti YouTube. Pengalaman wisata kuliner dapat memicu emosi positif dan negatif, yang akan berdampak pada pengalaman kuliner setelahnya, yang memengaruhi kepuasan dan perilaku setelah bepergian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis emosi positif dan negatif yang tertangkap dalam video wisatawan di YouTube dengan kata kunci "pengalaman wisata kuliner negatif di Indonesia", "pengalaman wisata kuliner terburuk di Indonesia", "perjalanan ulasan makanan buruk di Indonesia". Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data dari Maret 2023 hingga April 2023 menggunakan perangkat lunak NVIVO dan analisis tematik untuk memvalidasi identifikasi emosi orang yang juga memberikan informasi yang kaya dan rinci tentang fenomena tersebut. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa "tidak puas" dan "tidak nyaman" memiliki persentase tertinggi untuk emosi negatif yang muncul dari 28 video YouTube. Masih ada beberapa emosi negatif yang telah diidentifikasi dalam industri wisata kuliner yang perlu dipertimbangkan dan diperbaiki oleh pihak berwenang untuk membuat para wisatawan merasa lebih puas dan ingin kembali mengunjungi tempattempat wisata kuliner. Beberapa implikasi seperti peningkatan infrastruktur, otentisitas dan jaminan kualitas, kampanye kesadaran wisatawan, dan program kesejahteraan sosial dapat menjadi cara terbaik untuk memperbaiki jenis emosi negatif ini. Dengan demikian, ini dapat memberikan reputasi yang baik dan rekomendasi bagi orang lain yang ingin mengalami wisata kuliner di Indonesia