Blok Mangunjaya terletak di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Indonesia.
Mangunjaya merupakan bagian dari Cekungan Sumatera Selatan dengan Formasi
Muara Enim sebagai formasi pembawa batubara. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kualitas, lingkungan pengendapan, dan potensi gasifiksi batubara bawah
permukaan (UCG) di daerah Mangunjaya. Data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data sekunder berupa data singkapan batubara, data analisis kualitas
proksimat, data sulfur, 22 data sumur bor dan data log dari PSDMBP. Analisis kualitas
batubara akan dilakukan dengan menggunakan data analisis proksimat. Sedangkan
analisis lingkungan pengendapan batubara menggunakan data sulfur dan data log
sumur. Untuk analisis potensi gasifikasi batubara bawah permukaan akan dilakukan
dengan mengevaluasi 10 parameter UCG
Korelasi data bor pada daerah Magunjaya seluas 579,6 km2 menunjukkan daerah
penelitian terdiri atas 5 satuan batuan dari yang paling muda, yaitu Satuan Batulempung
1 dengan lapisan batubara O dan K, satuan Batulempung – Batupasir dengan lapisan
batubara J, E dan A, Satuan Batupasir 1, Satuan Batulempung 2, serta Satuan Batupasir
2. Berdasarkan kesamaan ciri dari studi literatur, kelima satuan tersebut memiliki
kesetaraan dengan Formasi Muara Enim. Pada daerah penelitian terpetakan struktur
lipatan antiklin berarah barat laut-tenggara hasil interpretasi berdasarkan korelasi
batubara dari data log sumur.
Hasil analisis kualitas menunjukkan peringkat kualitas batubara pada daerah penelitian
adalah Subbituminous B coal-Subbituminous A coal dengan rata-rata nilai kalori
10339,57 btu/lb. Analisis pola log menunjukkan pola funnel dan bell, perubahan pola
ini menunjukkan lingkungan pengendapan pada transitional lower delta plain. Lapisan
batubara pada daerah penelitian memiliki nilai sufur yang rendah (0,19-0,36%)
mengindikasikan batubara diendapkan di lingkungan tanpa pengaruh air laut. Hasil
evaluasi kriteria UCG menunjukkan lapisan batubara O memiliki potensi untuk
dilakukan pengembangan gasifikasi batubara bawah permukaan yang berada pada area
titik bor MJ02 dengan estimasi sumber daya 187.189.094 ton batubara yang dapat
menghasilkan listrik ±1.205.846 MWh.