digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Blok Mangunjaya terletak di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Indonesia. Mangunjaya merupakan bagian dari Cekungan Sumatera Selatan dengan Formasi Muara Enim sebagai formasi pembawa batubara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas, lingkungan pengendapan, dan potensi gasifiksi batubara bawah permukaan (UCG) di daerah Mangunjaya. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa data singkapan batubara, data analisis kualitas proksimat, data sulfur, 22 data sumur bor dan data log dari PSDMBP. Analisis kualitas batubara akan dilakukan dengan menggunakan data analisis proksimat. Sedangkan analisis lingkungan pengendapan batubara menggunakan data sulfur dan data log sumur. Untuk analisis potensi gasifikasi batubara bawah permukaan akan dilakukan dengan mengevaluasi 10 parameter UCG Korelasi data bor pada daerah Magunjaya seluas 579,6 km2 menunjukkan daerah penelitian terdiri atas 5 satuan batuan dari yang paling muda, yaitu Satuan Batulempung 1 dengan lapisan batubara O dan K, satuan Batulempung – Batupasir dengan lapisan batubara J, E dan A, Satuan Batupasir 1, Satuan Batulempung 2, serta Satuan Batupasir 2. Berdasarkan kesamaan ciri dari studi literatur, kelima satuan tersebut memiliki kesetaraan dengan Formasi Muara Enim. Pada daerah penelitian terpetakan struktur lipatan antiklin berarah barat laut-tenggara hasil interpretasi berdasarkan korelasi batubara dari data log sumur. Hasil analisis kualitas menunjukkan peringkat kualitas batubara pada daerah penelitian adalah Subbituminous B coal-Subbituminous A coal dengan rata-rata nilai kalori 10339,57 btu/lb. Analisis pola log menunjukkan pola funnel dan bell, perubahan pola ini menunjukkan lingkungan pengendapan pada transitional lower delta plain. Lapisan batubara pada daerah penelitian memiliki nilai sufur yang rendah (0,19-0,36%) mengindikasikan batubara diendapkan di lingkungan tanpa pengaruh air laut. Hasil evaluasi kriteria UCG menunjukkan lapisan batubara O memiliki potensi untuk dilakukan pengembangan gasifikasi batubara bawah permukaan yang berada pada area titik bor MJ02 dengan estimasi sumber daya 187.189.094 ton batubara yang dapat menghasilkan listrik ±1.205.846 MWh.