digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK G M Lucki Junursyah
PUBLIC Dedi Rosadi

COVER G M Lucki Junursyah
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB I_PENDAHULUAN.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB II_TATANAN GEOLOGI.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi


BAB IV_ANALISIS DATA.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB V_KESIMPULAN.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

PUSTAKA G M Lucki Junursyah
PUBLIC Dedi Rosadi

Geologi Timor erat kaitannya dengan pembentukan Busur Banda sebagai busur kepulauan ganda berbentuk tapal kuda, akibat pertemuan Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia. Aktivitas tektonik yang rumit tersebut menghadirkan perkiraan model evolusi tektonik yaitu model Overthrust, model Imbrikasi, dan model Autochtone. Model-model tersebut hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Keterdapatan sumberdaya geologi yang beragam membuat Pulau Timor ini semakin menarik untuk diteliti, salah satunya adalah keterdapatan rembesan gas di daerah Kolbano dan telah dilakukan pemboran eksplorasi. Kegiatan tersebut tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, karena keterbatasan data geologi bawah permukaan secara lebih dalam. Data geologi bawah permukaan secara lebih dalam dapat dipelajari dengan metode geofisika, yang salah satunya adalah metode Magnetotelurik (MT). metode MT ini memanfaatkan hubungan antara komponen medan magnet dan medan listrik sebidang. Hubungan tersebut dapat di ukur di permukaan menggunakan sumber alami bumi, untuk memetakan kondisi geologi bawah permukaan berdasarkan sifat tahanan jenis batuan. Penelitian ini menggunakan data MT sebanyak 16 titik yang di ukur di daerah Kolbano dan sekitarnya, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Titik-titik pengukuran MT membentuk penampang lurus sepanjang kurang lebih 25 km dan berarah relatif tenggara - baratlaut. Hasil penafsiran bawah permukaan berdasarkan sifat tahanan jenis batuan, diketahui bahwa batuan dasar di daerah penelitian memiliki kedalaman berkisar antara 2 - 5 km yang makin dangkal ke arah tenggara dari penampang MT. batuan dasar ditutupi oleh sekuen Kekneno dan sekuen Kolbano yang mendominasi secara vertikal, serta sekuen Viqueque yang mendominasi secara lateral. Model evolusi tektonik yang sesuai dengan pembentukan sesar-sesar naik yang memotong dan mengangkat sekuen batuan tersebut adalah model Autochtone.