digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Phebe Ariella Wilis
PUBLIC yana mulyana

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Sosial. BPJS memberikan dana kapitasi kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sehingga FKTP harus bisa mengatur agar dana kapitasi cukup untuk membiayai seluruh biaya operasional termasuk obat. Evaluasi terhadap peresepan obat dan produk farmasetika harus dilakukan pada sistem pendanaan kapitasi. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi biaya dan penggunaan obat pada pasien BPJS di salah satu klinik pratama Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi retrospektif dengan metode cross-sectional dengan mengumpulkan data pasien dari rekam medis elektronik mulai Januari 2022 hingga Desember 2022. Analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif untuk membandingkan data pasien BPJS dengan pasien non-BPJS dan analisis statistik inferensial untuk melihat hubungan kategori pekerjaan pasien dengan biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan analisis tersebut didapatkan bahwa jumlah obat yang dikeluarkan oleh klinik lebih banyak untuk pasien yang tidak menggunakan BPJS namun dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien pengguna BPJS. Biaya resep pada kedua kelompok (pengguna BPJS dan tidak) berbeda bermakna dengan p-value sebesar 0,003. Dana kapitasi digunakan dengan rata-rata 27,89% per bulan. Perbedaan kategori pasien untuk pensiunan dan mahasiswa berbeda bermakna.