ABSTRAK Celine Howard
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Celine Howard.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Celine Howard.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Celine Howard.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Celine Howard.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Celine Howard.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Celine Howard.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Celine Howard
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Celine Howard.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Peningkatan prevalensi luka akut secara global berpotensi memberikan beban medis dan menaikkan angka morbiditas serta mortalitas. Produksi reactive oxygen species (ROS) sangat penting dalam memulai perbaikan luka, tapi produksi yang berlebihan dapat mengganggu penyembuhan luka. Gangguan perbaikan luka akibat kondisi lingkungan yang sangat teroksidasi dapat terjadi karena kondisi klinis, seperti hipoksia jaringan dan hiperglikemia. Nanopartikel zinc oxide (ZnO NP) merupakan oksida logam nontoksik yang memiliki sifat struktural dan optikal unik, serta stabilitas baik. Nanopartikel dapat disintesis secara fisika ataupun kimia. Namun, sintesis nanopartikel secara fisika membutuhkan energi besar yang menaikkan harga operasional. Sedangkan, sintesis secara kimia melibatkan bahan kimia berbahaya yang berpotensi membahayakan manusia, hewan, ataupun lingkungan. Adapun sintesis nanopartikel secara biologi atau biosintesis (green synthesis) memanfaatkan biomolekul dari mikroorganisme, ekstrak tumbuhan, ataupun produk alam lainnya, sehingga lebih ramah terhadap lingkungan karena berkemampuan biodegradasi. Biosintesis dengan ekstrak tanaman relatif lebih sederhana, murah, dan cepat. Kandungan bioaktif propolis diketahui mampu bertindak sebagai agen pereduksi dan penstabilisasi dalam proses sintesis nanopartikel logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengarakterisasi ZnO NP hasil biosintesis dengan ekstrak metanaol propolis (Pro-ZnO NP) Trigona laeviceps, serta menentukan aktivitas antioksan Pro-ZnO NP dan pengaruhnya terhadap penyembuhan luka. Kandungan bioaktif ekstrak metanol
propolis diidentifikasi secara kualitatif dengan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Pembentukan Pro-ZnO NP hasil biosintesis dikonfirmasi dengan spektrofotometer UV-Vis dan kemungkinan gugus fungsi yang terlibat dalam pembentukan Pro-ZnO NP diidentifikasi dengan Fourier Transform Infrared (FTIR). Morfologi dan ukuran Pro-ZnO NP dikarakterisasi dengan TEM (Transmission Electron Microscopy) dan software ImageJ. Sedangkan, muatan permukaan Pro-ZnO NP dikarakterisasi dengan Zeta Potential Analyzer (ZPA). Kemampuan Pro-ZnO NP sebagai senyawa antioksidan ditentukan melalui uji scavenging DPPH (2,2-diphenyl- 1- picrylhydrazyl). Potensi Pro-ZnO NP dalam penyembuhan luka ditentukan dengan scratch assay. Berdasarkan analisa GC-MS, diketahui ekstrak metanol propolis T. laeviceps mengandung 79 senyawa bioaktif. Nanopartikel Pro-ZnO terbentuk yang dikonfirmasi pada panjang gelombang puncak serapan dan energi pita celah (E), yaitu 377,2 nm dan 3,29 eV. Hasil spektrum FTIR dapat menggambarkan keberadaan gugus fungsi yang mungkin terlibat dalam pembentukan Pro-ZnO NP. Adapun Pro-ZnO NP yang terbentuk memiliki morfologi heksagonal dengan rerata ukuran partikel 29,8 ± 9,95 nm, dan muatan permukaan sebesar -40,567 ± 1,069 mV. Uji scavenging DPPH menunjukkan aktivitas antioksidan sedang dengan nilai IC50 Pro-ZnO NP sebesar 106,911 ?g/mL. Aktivitas antioksidan Pro-ZnO NP lebih rendah daripada ekstrak metanol propolis, tapi efektivitasnya lebih baik saat diujikan ke sel fibroblas embrio ayam. Pada konsentrasi 100 ppm, Pro-ZnO NP mampu mempersempit area scratch sebesar 35,7%, lebih baik dari pada serum sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Pro-ZnO NP berhasil disintesis secara biologi dengan ekstrak metanol propolis T. laeviceps.