digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Shalsabila Fahyu Sadida
PUBLIC yana mulyana

Tumbuhan porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan tumbuhan liar yang dinilai sebagai komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tumbuhan porang mengandung senyawa glukomanan yang banyak terakumulasi pada bagian umbinya. Glukomanan telah banyak dimanfaatkan dalam bidang industri dan farmasi karena karakteristik khasnya larut dalam air dan mampu mengembang cukup besar dengan membentuk massa yang kental. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa glukomanan dari umbi porang dengan berbagai pelarut dan menentukan kadar dari masing-masing hasil ekstrak glukomanan, serta melakukan studi pendahuluan pembuatan tablet kombinasi serbuk glukomanan dan serbuk daun cincau. Isolasi glukomanan dilakukan dengan dua metode yaitu metode pemurnian menggunakan pelarut etanol 96% dan metode ekstraksi menggunakan dua pelarut berbeda yaitu air dan aluminium sulfat 0,3%. Sebelum proses ekstraksi, dilakukan uji pendahuluan untuk menentukan ukuran partikel umbi porang yang mengandung banyak senyawa glukomanan dengan cara pengayakan bertingkat, kemudian dilanjutkan penentuan indeks pengembangan. Ukuran partikel serbuk umbi porang 60 mesh dipilih karena memiliki indeks pengembangan tertinggi yaitu 8,33 ± 0,47 mL/gram. Kadar senyawa glukomanan hasil pemurnian dengan etanol 96% dan hasil ekstraksi dengan air dan aluminium sulfat ditentukan menggunakan metode kolorimetri DNS (dinitrosalicylic acid) dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 550 nm. Kadar senyawa glukomanan pada simplisia umbi porang yaitu 53,93 ± 3,73%, glukomanan ekstrak etanol 96% yaitu 48,34 ± 2,10%, glukomanan ekstrak air 64,82 ± 2,09%, dan glukomanan ekstrak aluminium sulfat yaitu 82,97 ± 1,02%. Hal ini terdapat anomali pada data kadar senyawa glukomanan ekstrak etanol 96% karena lebih kecil daripada simplisia umbi porang sebelum diberikan perlakuan. Pada pembuatan tablet serbuk glukomanan dan tablet serbuk daun cincau perlu dilakukan pengembangan formulasi kembali agar menjadi tablet yang memiliki kualitas lebih baik.