Karbamazepin merupakan obat antiepilepsi lini pertama yang juga digunakan untuk mengatasi
neuralgia trigeminal dan nyeri terkait dengan gangguan neurologis lainnya. Karbamazepin
termasuk dalam BCS (Biopharmaceutical Classification System) kelas II dengan kelarutan rendah.
Kelarutan karbamazepin yang rendah di dalam air menyebabkan laju disolusinya lambat sehingga
penyerapannya terbatas, tidak teratur, dan tertunda. Salah satu cara untuk memodifikasi kelarutan
dan disolusi adalah dengan kokristalisasi. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh
kokristalisasi karbamazepin dan benzamid terhadap kelarutan dan disolusi. Kemungkinan
terbentuknya kokristal antara karbamazepin dan benzamid diidentifikasi menggunakan metode
kontak. Kokristalisasi karbamazepin dilakukan dengan metode penguapan pelarut dan liquid
assisted grinding (LAG). Hasil pengujian difraksi sinar-X (XRD) menujukkan terbentuknya fase kristal
baru. Hasil uji kalorimetri (DSC) menunjukkan bahwa titik leleh karbamazepin, benzamid, kokristal
pelarutan, kokristal LAG etanol, dan kokristal LAG metanol berturut-turut adalah sebesar 185,51°C,
112,88°C, 185,57°C, 104,78°C, dan 105.01°C. Termogram kokristal menunjukkan adanya puncak
endotermik baru yang berbeda dengan puncak karbamazepin murni. Hasil uji kelarutan
menunjukkan bahwa kelarutan karbamazepin, kokristal pelarutan, kokristal LAG etanol, dan
kokristal LAG metanol pada jam ke-72 berturut-turut adalah 304,746 ppm, 244,69 ppm, 246,251
ppm, dan 260,402 ppm. Hasil uji kelarutan karbamazepin dari kokristal lebih rendah daripada
kelarutan karbamazepin murni. Disolusi karbamazepin dari serbuknya setelah 5, 15, dan 45 menit
berturut-turut adalah 16,149%, 26,262%, 42,455%. Disolusi karbamazepin dari kokristal pelarutan
setelah 5, 15, dan 45 menit berturut-turut adalah 10,512%, 17,832% dan 29,243%. Disolusi
karbamazepin dari kokristal LAG etanol setelah 5, 15, dan 45 menit berturut-turut adalah 8,643%,
16,270%, dan 27,771%. Disolusi karbamazepin dari kokristal LAG metanol setelah 5, 15, dan 45
menit berturut-turut adalah 9,497%, 16,635%, dan 26,738%. Data tersebut menunjukkan bahwa
laju disolusi karbamazepin dari kokristal lebih rendah dibandingkan laju disolusi karbamazepin dari
sebuknya.