Sumatra Barat merupakan daerah yang unik dan menarik dari aspek geologi dan wisatanya.
Keunikan aspek geologi dari Sumatra Barat menjadikannya memiliki potensi tinggi sebagai
destinasi geowisata. Namun, aspek geowisata dari Sumatra Barat belum terlalu dirangkai
menjadi suatu ceita dalam kacamata geologi sehingga penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari potensi geologi dari Sumatra barat untuk memberikan narasi rurut mengenai
sejarah pembentukan bentang alam. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Luak, Lareh dan
Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat. Penelitian ini memberikan beberapa
rekomendasi objek geowisata dan jalur tematis untuk geowisata. Metode penelitian yang
digunakan melakukan klasifikasi geosite menggunakan analisis Kubalikova dan Petunjuk
Teknis Asesmen Sumberdaya Warisan Geologi Pusat Survei Geologi 2017. Pemetaan yang
dilakukan terdiri dari pengamatan geomorfologi, geologi, analisis kelurusan, pola aliran
sungai, persebaran litologi, dan usulan geotrek. Metode analisis potensi warisan geologi terdiri
dari analisis geodiversitas, matriks keragaman geologi dan penilaian secara kuantitatif di
Daerah Lima Puluh Kota pada tahun 2022 dengan melakukan observasi langsung di lapangan
dan wawancara warga sekitar. Rekomendasi situs warisan geologi dan jalur tematis didapatkan
dari menggabungkan hasil studi dengan temuan peninggalan zaman megalitikum oleh Badan
Arkeologi Medan pada tahun 2012.
Hasil studi literatur dan analisis menunjukkan bahwa daerah penelitian dapat dibagi menjadi
lima satuan geomorfologi, yaitu Satuan Dataran Aluvial Limo Puluah, Satuan Dataran Kaki
Gunung Sago, Satuan Punggungan Perbukitan Barisan, Satuan Perbukitan Karst Lareh, dan
Satuan Perbukitan Terisolasi Andaleh. Satuan geologi pada daerah penelitian dibagi menjadi
menjadi tujuh satuan, yaitu Satuan Kuarsit, Satuan Batuserpih, Satuan Batugamping, Satuan
Konglomerat, Satuan Andesit, Satuan Tuf, dan Satuan Aluvial. Berdasarkan analisis potensi
geowisata, Kecamatan Luak, Lareh dan Harau memiliki keragaman geologi yang bestatus
sedang yang memiliki tema unggulan Pemukiman Gua Kebudayaan Megalitik. Nilai tertinggi
diperoleh oleh Kawasan Andaleh berupa 293 Penulis berharap penelitian ini dapat menambah
pengetahuan tentang kondisi geologi di Sumatra Barat. Terlebih lagi, penelitian ini diharapkan
dapat membantu pembangunan berkelanjutan Kecamatan Luak, Lareh, dan Harau.