digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sumatra Barat merupakan daerah yang unik dan menarik dari aspek geologi dan wisatanya. Keunikan aspek geologi dari Sumatra Barat menjadikannya memiliki potensi tinggi sebagai destinasi geowisata. Namun, aspek geowisata dari Sumatra Barat belum terlalu dirangkai menjadi suatu ceita dalam kacamata geologi sehingga penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi geologi dari Sumatra barat untuk memberikan narasi rurut mengenai sejarah pembentukan bentang alam. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Luak, Lareh dan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat. Penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi objek geowisata dan jalur tematis untuk geowisata. Metode penelitian yang digunakan melakukan klasifikasi geosite menggunakan analisis Kubalikova dan Petunjuk Teknis Asesmen Sumberdaya Warisan Geologi Pusat Survei Geologi 2017. Pemetaan yang dilakukan terdiri dari pengamatan geomorfologi, geologi, analisis kelurusan, pola aliran sungai, persebaran litologi, dan usulan geotrek. Metode analisis potensi warisan geologi terdiri dari analisis geodiversitas, matriks keragaman geologi dan penilaian secara kuantitatif di Daerah Lima Puluh Kota pada tahun 2022 dengan melakukan observasi langsung di lapangan dan wawancara warga sekitar. Rekomendasi situs warisan geologi dan jalur tematis didapatkan dari menggabungkan hasil studi dengan temuan peninggalan zaman megalitikum oleh Badan Arkeologi Medan pada tahun 2012. Hasil studi literatur dan analisis menunjukkan bahwa daerah penelitian dapat dibagi menjadi lima satuan geomorfologi, yaitu Satuan Dataran Aluvial Limo Puluah, Satuan Dataran Kaki Gunung Sago, Satuan Punggungan Perbukitan Barisan, Satuan Perbukitan Karst Lareh, dan Satuan Perbukitan Terisolasi Andaleh. Satuan geologi pada daerah penelitian dibagi menjadi menjadi tujuh satuan, yaitu Satuan Kuarsit, Satuan Batuserpih, Satuan Batugamping, Satuan Konglomerat, Satuan Andesit, Satuan Tuf, dan Satuan Aluvial. Berdasarkan analisis potensi geowisata, Kecamatan Luak, Lareh dan Harau memiliki keragaman geologi yang bestatus sedang yang memiliki tema unggulan Pemukiman Gua Kebudayaan Megalitik. Nilai tertinggi diperoleh oleh Kawasan Andaleh berupa 293 Penulis berharap penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang kondisi geologi di Sumatra Barat. Terlebih lagi, penelitian ini diharapkan dapat membantu pembangunan berkelanjutan Kecamatan Luak, Lareh, dan Harau.