digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Erni Rahmawatriyastuti
Terbatas  Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan

Pada 21 November 2022 terjadi peritiwa gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Cianjur. Kecamatan Cugenang menjadi salah satu wilayah yang terdampak cukup parah. Sekitar 14.673 jiwa dari penduduk Kecamatan Cugenang harus mengungsi ke posko masyarakat. Tingginya jumlah pengungsi yang terkumpul di lokasi posko pengungsian menyebabkan meningkatnya timbulan sampah yang dihasilkan hingga dua kali lipat, terkhusus jenis sampah anorganik. Timbulan sampah anorganik mencapai 3,86 ton/hari. Namun dari hasil survei didapatkan bahwa sistem penanganan sampah di lokasi pengungsian belum tepat dan optimal. Oleh karena itu diperlukan suatu rencana penanganan sampah anorganik di wilayah terdampak agar sampah yang dihasilkan tidak menjadi vektor penyakit serta tidak menimbulkan dampak negatif lainnya. Rencana penanganan persampahan yang disusun meliputi pemilahan serta pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan dengan mempertimbangkan kebutuhan sarana prasarana penanganan sampah yang mendesak dan perlu untuk disediakan. Terdapat tiga alternatif teknologi pengolahan sampah anorganik dengan sistem termal yang akan dipilih menggunakan metode Simple Additive Weight (SAW) dengan menyesuaikan konsep desain yang digunakan yaitu responsif terhadap situasi darurat dan mendadak, sustain dan efektif serta tepat guna. Teknologi pengolahan insinerator plasma menjadi teknologi yang terpilih untuk menangani masalah sampah anorganik di wilayah terdampak gempa bumi di Kec. Cugenang dengan effisiensi reduksi dari desain sistem mencapai 90%.