digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penina Annais [18018007].pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu gangguan pada sistem tenaga listrik yang tidak bisa dianggap remeh adalah korosi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sistem tersebut masih mengandung banyak komponen yang terbuat dari logam korosif seperti besi. Lingkungan dimana suatu material terpapar dapat sangat mempengaruhi kerentanannya terhadap korosi. Faktor lingkungan seperti kelembaban, suhu, dan keberadaan gas korosif semuanya dapat berkontribusi terhadap proses korosi. Tulisan ini membahas mengenai investigasi korosi pada pin besi dan tutup isolator keramik pada saluran transmisi Adipala – Kesugihan. Daerah pengambilan sampel isolator untuk penelitian ini mempunyai iklim hangat dan lembab dengan suhu yang relatif tinggi sepanjang tahun sehingga menjadikan wilayah ini rentan terhadap korosi. Eksperimen dilakukan pada empat isolator berbeda dengan tingkat korosi berbeda-beda dalam kondisi lapangan buatan, yang menggunakan kabut garam yang terbuat dari air laut lokal. Pada empat tegangan berbeda dilakukan pengukuran arus bocor untuk mengetahui besar arus bocor dan kandungan harmoniknya. Korosi sendiri dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kelembaban, tingkat polusi, curah hujan, suhu, dan kecepatan angin. Hasilnya, penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana setiap faktor lingkungan mempengaruhi korosi. Empat sampel isolator kering dengan derajat korosi yang berbeda-beda diuji pada dua kondisi lingkungan yang berbeda, yaitu kabut bersih dan kabut garam yang terbuat dari air laut Jakarta dan Jawa Selatan, untuk mendapatkan besaran dan harmonik arus bocor. Ditentukan bahwa kondisi lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap korosi. Insulator yang diuji pada kondisi kabut bersih mempunyai arus bocor yang lebih kecil dibandingkan dengan isolator yang diuji pada kabut garam.