digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Leavinindya Aulia Nissa Adjie [18018012].pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Keandalan sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik berhubungan langsung dengan performa dari isolator. Isolator memiliki fungsi sebagai isolasi tegangan tinggi dengan cara menahan medan listrik. Isolator juga berfungsi untuk memisahkan konduktor yang bertegangan dengan menara listrik yang tidak bertegangan. Isolator yang dipasang pada saluran transmisi dan distribusi memiliki risiko mengalami korosi yang terjadi di iron cap atau pin baja. Korosi dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti polusi, kelembaban udara, dan tingkat ketebalan kabut. Dampak dari adanya korosi pada isolator dapat dilihat dari sisi kelistrikan dan perilaku termal yang berpengaruh pada performa isolator itu sendiri. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah isolator keramik 150 kV yang telah berhenti beroperasi di jalur Gombong-Rawalo-Kesugihan akibat mengalami korosi. Parameter kelistrikan yang diuji adalah besar dan bentuk gelombang arus bocor, serta THD-nya. Semakin besar arus bocor dan semakin terdistorsi bentuk gelombangnya, maka performa isolator yang digunakan semakin rendah. Uji arus bocor dilakukan dalam kondisi tanpa kabut maupun kabut garam hasil penguapan air laut Teluk Penyu. Perilaku termal diamati menggunakan kamera termal dengan titik fokus pin baja tempat dimana terjadinya korosi. Hasil uji arus bocor menunjukkan bahwa semakin parah korosi akan menyebabkan arus bocor semakin tinggi. Hasil uji termal menunjukkan suhu rerata pada pin tempat terjadinya korosi naik signifikan seiring dengan tingkat keparahan korosi.