digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Tesis ini memaparkan sebuah analisis dari hujan efektif diterapkan untuk lahan pertanian sawah tadah hujan. Hujan andalan atau hujan efektif ditetapkan dengan menerapkan pendekatan statistik dan probabilitas dengan menggunakan data hujan untuk distribusi 15 hari. Pola budidaya pertanian lahan sawah tadah hujan memerlukan informasi yang akurat terhadap karakteristik curah hujan sebagai salah satu dari sumber daya air. Kebutuhan air untuk tanaman dihitung dengan menerapkan rumus neraca air yang tergantung dari beberapa faktor antara lain : penggunaan konsumtif atau evapotranspirasi potensial, kehilangan akibat perkolasi dan hujan efektif. Studi kasus dalam analisis dilaksanakan pada lahan pertanian sawah tadah hujan yang berlokasi di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam. Dari analisis diperoleh bahwa nilai rerata hujan efektif untuk durasi distribusi hujan 15 hari untuk musim tanam ke-1 dan ke-2 adalah berturut-turut sebesar 0,313 It/det/ha dan 0,553 It/det/ha. Penerapan pola tanam eksisting padipadi dan pola tanam ke-2 padi terdapat kekurangan air. Hasil dari studi disimpulkan bahwa rancangan pola tanam dapat dilaksanakan sebagai padi - padi - palawija dengan intensitas tanam 100% (pola tanam ke-1 padi) dan intensitas tanam 39,8% (pola tanam ke-2 padi) dan intensitas sebesar 60,2% (pola tanam ke-3 palawija), hanya dapat ditanami sebesar 38,8 % dari luas total lahan sawah tadah hujan. Intensitas tanam sebesar 238% dicapai dari analisis sehingga untuk keberhasilan lahan pertanian sawah tadah hujan dan untuk meningkatkan intensitas tanam diperlukan penambahan pasokan (suplay) dari irigasi atau dengan memanfaatkan sumber air lain.