Tandan kosong sawit (TKS) merupakan suatu produk samping yang dihasilkan dari
pabrik pemrosesan kelapa sawit dalam jumlah sangat besar, yakni mencapai 20-25%
dari total hasil panen kelapa sawit. Proses konversi termokimia, seperti torefaksi pada
suhu 200-3000C merupakan suatu metode yang cukup menjanjikan untuk mengoversi
limbah yang umumnya tidak terkelola dengan baik ini menjadi suatu produk
intermediet dalam bentuk biochar yang memiliki densitas energi tinggi dan
karakteristik pembakaran yang meningkat. Penelitian ini secara spesifik bertujuan
untuk menentukan pengaruh temperatur dan waktu torefaksi terhadap karakteristik
biochar TKS, serta mengoptimasi torefaksi TKS dengan kedua variabel tersebut dari
segi energy yield dan aspek ekonomisnya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan,
kualitas biochar TKS dipengaruhi oleh temperatur dan waktu ditinjau dari peningkatan
kadar karbon tetap dan nilai kalor dari 5,71% hingga 41,33% dan 15,56 MJ/kg hingga
23,61 MJ/kg. Selain itu, terjadi pula penurunan kadar senyawa volatil dari 88,52%
hingga 49,32% yang dapat meningkatkan stabilitas biochar sebagai bahan bakar pada
kondisi torefaksi paling ekstrem (3000C – 75 menit). Meski peningkatan kualitas terjadi
secara terus-menerus, pada kondisi operasi ekstrem tersebut kehilangan energi akibat
torefaksi terlalu tinggi sehingga optimasi berdasarkan parameter energy yield
dilakukan. Torefaksi bersifat optimum pada temperatur 225-2500C selama 30 menit.
Pada kondisi optimum ini, biaya produksi pada skala laboratorium adalah
Rp15.430,62/MJ hingga Rp18.692,97/MJ.