digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bisma Toriq Kuncoro Aji
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Ijen UNESCO Global Geopark merupakan geopark dengan letak di Jawa Timur dengan pembagian situsnya yaitu geosite, biosite, dan culturesite. Secara lebih lanjut, potensi pengembangan terbuka dan saat ini belum terdapat penelitian mendalam yang mempelajari situs budaya yang dimiliki oleh geopark dan dikaitkan dengan geologinya. Penelitian bertujuan untuk menganalisis potensi geowisata pada kawasan Situs Budaya Neolitik Kendenglembu dan Megalitik Mulyosari dengan hasil akhir berupa rencana perjalanan geowisata berupa geotrek dan informasi cerita geologi dari kedua situs budaya tersebut. Secara geologi, pada kawasan situs budaya Kendenglembu dan Mulyosari, terdapat enam satuan geomorfologi. Yaitu, Satuan Dataran Aliran Piroklastik Kalibaru, Satuan Dataran Kaldera Kendenglembu, Satuan Perbukitan Sisa Gunung Api Mulyosari, Satuan Punggungan Kaldera Kendenglembu, Satuan Bukit Intrusi Kaliputih, Satuan Bukit Intrusi Sumberayu. Dengan satuan batuan yang dimiliki dari tua ke muda yaitu Satuan Lava, Satuan Breksi, Satuan Batupasir dan Batulempung, Satuan Intrusi Granodiorit, Satuan Intrusi Dasit, dan Satuan Tuf dan Breksi. Daerah penelitian memiliki geodiversitas yang sangat tinggi dengan terdapat empat situs rekomendasi situs geologi yang akan dianalisis secara lanjutan dengan menggunakan metode dengan memperhitungkan parameter-parameter seperti nilai pendidikan, nilai ilmiah dan intrinsik, nilai ekonomi, nilai konservasi, serta nilai tambahan. Hasil analisis didapat dua situs dengan nilai potensi tinggi dan dua situs lainnya dengan nilai potensi rendah. Dua situs dengan nilai potensi tinggi yaitu Situs Neolitik Kendenglembu dengan nilai rataan 3,45 , Situs Megalitik Mulyosari dengan nilai rataan 2,7. Dua situs lainnya dengan nilai potensi rendah yaitu Batu Kucing dengan nilai rataan 2,05 dan Bukit Kambang–Panuwunmukti dengan nilai rataan 2. Dalam rencana perjalanan, geotrek untuk daerah penelitian akan menggunakan perjalanan kebudayaan dari muda ke tua dengan rute situs yang dikunjungi secara berurutan yaitu Situs Megalitik Mulyosari, Batu Kucing, Situs Neolitik Kendenglembu, dan Bukit Kambang–Panuwunmukti.