
Abstrak Quinthara 12019049.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
Cover Quinthara 12019049.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
Bab 1 Quinthara 12019049.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
Bab 2 Quinthara 12019049.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
Bab 3 Quinthara 12019049.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
Bab 4 Quinthara 12019049.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
Bab 5 Quinthara 12019049.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
Bab 6 Quinthara 12019049.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
Bab 7 Quinthara 12019049.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
Daftar Pustaka Quinthara 12019049.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
Lampiran Quinthara 12019049.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Cekungan Barito menjadi cekungan penting penghasil batubara di bagian selatan
Paparan Sunda. PT Asmin Bara Bronang (ABB) memiliki area pertambangan aktif
batubara pada Cekungan Barito dengan potensi sumber daya batubara yang belum
dikaji secara terperinci. Maka dari itu, perlu dilakukan kajian yang mendalam
terkait lingkungan pengendapan, karakteristik batubara, serta perhitungan sumber
daya terperinci untuk mengetahui potensi dan rencana pemanfaatan sumber daya
batubara dalam perencanaan pertambangan berikutnya. Pengamatan lapangan
dilakukan di 15 titik area tambang aktif batubara PT ABB, serta didukung oleh 47
data sumur bor, data spesimen batubara, data uji proksimat dan ultimat batubara,
data bor inti, Digital Elevation Model (DEM), dan peta geologi. Lingkungan
pengendapan batubara ditentukan berdasarkan analisis litofasies dari data
singkapan yang ditemukan di lapangan dan analisis maseral batubara. Karakteristik
batubara ditentukan melalui peringkat batubara dan mutu batubara berdasarkan data
uji proksimat dan ultimat batubara. Pemodelan lapisan batubara dan perhitungan
sumber daya dilakukan berdasarkan SNI 5015:2019 melalui perangkat lunak
Minescape.
Berdasarkan hasil pengamatan, daerah penelitian terbagi menjadi dua satuan tidak
resmi yaitu Satuan Batupasir-batulempung dan Satuan Batupasir. Keduanya
merupakan bagian dari Formasi Tanjung yang diendapkan pada Eosen. Struktur
geologi yang terlihat berupa perlipatan dan sesar naik diinterpretasikan akibat
pengangkatan Tinggian Meratus. Hasil analisis litofasies menunjukkan bahwa
litologi daerah penelitian dapat digolongkan menjadi lima litofasies yang
dikelompokkan menjadi tiga asosiasi fasies yang terdiri dari channel, crevasse
splay, dan interdistributary bay yang terbentuk pada lingkungan pengendapan
transitional lower delta plain. Berdasarkan analisis maseral penyusun batubara,
batubara terbentuk pada kondisi limnic di clastic marsh. Karakteristik batubara
daerah penelitian didapatkan bahwa peringkat batubara merupakan batubara High
Volatile Bituminous-B, mutu batubara yang tergolong sulfur rendah, dan kandungan
abu yang bervariasi. Daerah penelitian memiliki kondisi geologi moderat dengan
total sumber daya batubara terukur sebesar 9.037.949,92 ton, sumber daya tertunjuk
sebesar 6.028.643,62 ton, dan sumber daya tereka sebesar 5.148.779,78 ton.