ABSTRAK Novi Riani Darmawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Novi Riani Darmawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Novi Riani Darmawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Novi Riani Darmawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Novi Riani Darmawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Novi Riani Darmawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Novi Riani Darmawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Novi Riani Darmawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Radioterapi merupakan modalitas perawatan pasien kanker. Perhitungan dosis
yang akurat dalam radioterapi dapat diperoleh dengan simulasi Monte Carlo.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh variasi lapangan radiasi
terhadap karakteristik berkas, dan menentukan pengaruh variasi lapangan radiasi
serta material terhadap kurva isodosis. Penelitian dilakukan menggunakan
PRIMO Varian Clinac 2100 mode foton 6 MV dengan parameter mengikuti
standar dari PRIMO. Lapangan radiasi yang digunakan yaitu 10x10 cm2
dan
20x20 cm2
serta material yang digunakan dalam fantom berupa air, air-tulang-air,
dan air-paru-paru-air. Pada karakteristik berkas diperoleh ketidakpastian 1,75%
pada lebar profil. Sudut rata-rata meningkat menjadi 2,14o
dan energi rata–rata
turun menjadi 1,46 MV. Hal ini dapat terjadi karena peningkatan lapangan radiasi
menyebabkan peningkatan hamburan partikel. Kurva isodosis melebar 100% dan
penumbra melebar 50% pada kurva isodosis dengan variasi lapangan radiasi.
Selain itu, penumbra dengan penambahan tulang menyempit 25% dan dengan
penambahan paru–paru melebar 150%-300% pada kurva isodosis dengan variasi
material. Namun, penumbra dengan penambahan tulang melebar 20% dan dengan
penambahan paru-paru menyempit 30% pada kurva isodosis yang memotong di
z=10. Hasil yang diperoleh pada kurva isodosis diakibatkan oleh koefisien
atenuasi berbeda pada material fantom yang memengaruhi penyerapan partikel.
Penelitian tugas akhir ini menyimpulkan bahwa lebar lapangan radiasi
memengaruhi lebar profil, sudut rata-rata, energi rata-rata, lebar kurva isodosis
dan penumbranya. Selain itu, koefisien atenuasi dari material fantom
memengaruhi lebar penumbra pada kurva isodosis.