Pada konstruksi bangunan, join balok kolom atau hubungan balok kolom (HBK)
merupakan elemen tempat bertemunya gaya dalam pada balok dan kolom. Jika salah
satu elemen dari join balok kolom mengalami kerusakan akibat gempa, tentu akan
membutuhkan perkuatan dan perbaikian secepatnya, atau dikenal sebagai retrofit.
Beberapa metode retrofit sudah banyak digunakan di Indonesia dan salah satunya
adalah Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP). Pada penelitian ini akan
membahas tentang teknik retrofit menggunakan CFRP. Dua spesimen join balok
kolom yang sudah mengalami kerusakan sebelumnya akan diretrofit untuk mencapai
kinerja seismik semula dimana bagian retrofit ditunjukkan pada sendi plastis balok.
Spesimen tersebut sebelumnya digunakan sebagai penelitian oleh Satya. P (2021)
untuk menentukan parameter yang mempengaruhi kinerja elemen join. Dengan
demikian akan dibahas sedikit tentang topik tersebut, tetapi bukan menjadi fokus
utama dalam penelitian ini. Variasi perkuatan spesimen dilakukan dengan metode
yang berbeda. Salah satu spesimen akan diperkuat sesuai dengan arah sumbu kuat
balok yang diangkur menggunakan anchor spikes. Sedangkan spesimen lainnya akan
diperkuat sesuai arah sumbu lemah balok dengan metode angkur yang sangat
sederhana. Spesimen yang sudah diretrofit akan diuji secara quasi static dan akan
dibandingkan antara kedua spesimen tersebut. Berdasarkan hasil pengujian pada
penelitian ini menunjukkan bahwa kedua spesimen setelah diretrofit mengalami
peningkatan kekuatan dibandingkan spesimen sebelum diretrofit sehingga dapat
disimpulkan bahwa material CFRP yang digunakan sebagai perkuatan dapat
mengembalikan bahkan melebihi dari kekuatan sebelumnya, termasuk pada spesimen
yang perkuatannya dipasang sesuai arah sumbu lemah balok.