Eksplorasi yang dilakukan oleh PT Aneka Tambang pada tahun 1981 menemukan
berbagai daerah prospek Jawa Barat yang dikategorikan sebagai tipe epithermal
sulfidasi rendah hingga tinggi. Salah satu yang ditemukan adalah prospek
mineralisasi di Daerah Arinem, Garut, Jawa Barat yang menjadi lokasi pada studi
ini dengan luas wilayah sebesar 0.46 km2 yang berjarak 45 km dari kota garut.
Data pada penelitian ini terdiri dari data lapangan dan tujuh sumur bor batuan inti
milik PT ANTAM Tbk. Untuk mengetahui geologi dan alterasi metode yang
dilakukan adalah menggunakan analisis petrografi, analisis mineragrafi, analisis
ASD specTERRA, kemudian dilakukan rekonstruksi 3D model implisit dengan
software Leapfrog Geo. Penggunaan metode implisit dalam melakukan pemodelan
dapat melakukan interpolasi yang cepat dengan teknologi Fast RBF (Radial Basis
Function).
Secara fisiografi daerah penelitian termasuk kedalam Zona Pegunungan Selatan
Jawa Barat. Model Satyana (2007) menjelaskan bahwa daerah penelitian berada
dalam stuktur orde 2 - 3 yang disebabkan dari Sesar Menganan Pamanukan -
Cilacap. Daerah penelitian termasuk ke dalam Satuan Batuan Gunung Api Tua Tak
Teruraikan (Qtv) yang secara setempat diterobos oleh Andesit Piroksen (Tpap) dan
Hornblenda (Tpah).
Berdasarkan analisis petrografi satuan batuan pada daerah penelitian terdiri dari
Satuan Batuan Andesit, Breksi Tuf, Tuf Lapili A, Breksi Tuf A, Tuf, Breksi Tuf
B, Tuf Lapili B, dan Breksi Tuf C. Zona alterasi daerah penelitian terdiri dari Zona
Klorit, Smektit, Ilit, Kalsit dan Zona Kaolinit, Ilit, Smektit. Mineral yang ditemukan
berupa Pyrite, Chalcopyrite, Galena, dan Sphalerit. Urat ditemukan memiliki
orientasi barat laut - tenggara. Struktur daerah penelitian terdiri dari Sesar Mengiri
Arinem dengan kedudukan N191°E/75° dan Sesar Menganan Normal Arinem
dengan kedudukan N243°E/85°.