Abstrak Fadhly Rizki 12019063.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Cover Fadhly Rizki 12019063.pdf
PUBLIC  Bab 1 Fadhly Rizki 12019063.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 2 Fadhly Rizki 12019063.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 3 Fadhly Rizki 12019063.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 4 Fadhly Rizki 12019063.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 5 Fadhly Rizki 12019063.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 6 Fadhly Rizki 12019063.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 7 Fadhly Rizki 12019063.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Daftar Pustaka Fadhly Rizki 12019063.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Lampiran Fadhly Rizki 12019063.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Gunung Baluran terletak di Taman Nasional Baluran, Kabupaten Situbondo, Jawa
Timur. Pemetaan geologi Gunung Baluran telah dilakukan menggunakan prinsip
litostratigrafi berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya. Selain itu, studi
petrogenesis secara spesifik masih minim dilakukan di kaldera Gunung Baluran.
Oleh karena, itu penelitian ini bertujuan untuk membuat peta geologi Gunung
Baluran menggunakan prinsip vulkanostratigrafi dan melakukan studi petrogenesis
spesifik berdasarkan evolusi magma Gunung Baluran.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pemetaan lapangan dengan luas area
penelitian sebesar 52 km2
. Berdasarkan hasil pemetaan, didapatkan data yaitu 101
singkapan. Sebanyak 27 sampel batuan dijadikan sayatan tipis untuk analisis
petrografi. Sebanyak 4 sampel dilakukan analisis XRF dan ICP-MS untuk analisis
geokimia. Hasil analisis petrografi dan geokimia akan digunakan dalam analisis
petrogenesis.
Daerah penelitian terdiri dari 9 satuan geomorfologi. Satuan geomorfologi tersebut
digabungkan dengan data lapangan untuk menghasilkan vulkanostratigrafi.
Vulkanostratigrafi daerah penelitian terdiri dari 1 khuluk (Khuluk Baluran), 3
gumuk (Gumuk Baluran, Gumuk Kacip, dan Gumuk Klosot), dan 14 satuan batuan.
Material yang teridentifikasi di daerah penelitian adalah lava dan breksi piroklastik.
Material tersebut dihasilkan dari 3 fase yaitu Fase Baluran, Fase Kacip, dan Fase
Klosot. Struktur geologi primer yang teridentifikasi di daerah penelitian adalah
vesikuler, kekar lembar, dan kekar kolom. Struktur geologi sekunder yang
teridentifikasi di daerah penelitian adalah sesar.
Evolusi magma dari Gunung Baluran tercermin dari analisis mikrotekstur
plagioklas, komposisi anortit pada plagioklas, analisis CIPW, dan diagram Harker.
Evolusi magma Gunung Baluran melibatkan proses dekompresi adiabatik,
fraksionasi kristal, self convection mixing, injeksi magma primitif, dan pendinginan.
Afinitas dan tatanan tektonik Gunung Baluran ditentukan dengan diagram
diskriminan. Hasil analisis menunjukkan Gunung Baluran memiliki magma
berafinitas calc-alkaline dengan tatanan tektonik di busur kepulauan.