digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Petrick Yoshuel Hendriks
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Petrick Yoshuel Hendriks
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Petrick Yoshuel Hendriks
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Petrick Yoshuel Hendriks
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Petrick Yoshuel Hendriks
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Petrick Yoshuel Hendriks
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Petrick Yoshuel Hendriks
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Petrick Yoshuel Hendriks
PUBLIC Yoninur Almira


Area Traffic Control System yang adalah bagian dari Intelligent Transportation System yang bertujuan mengkoordinasi persimpangan bersinyal sesuai lalu lintas di lapangan secara real time. Penerapannya diharapkan memberi dampak positif pada kondisi lalu lintas di persimpangan dan jaringan transportasi secara keseluruhan. Kota Ambon yang merupakan ibukota provinsi Maluku sudah direncanakan penerapan Area Traffic Control System dari tahun 2018 tapi belum ada penerapannya sampai saat ini. Kota Ambon juga memiliki peningkatan pertumbuhan kendaraan dan tingkat kecelakaan tiap tahun. Oleh karena itu sebelum penerapannya, diperlukan penelitian untuk mencari titik potensi penerapan Area Traffic Control System di kota Ambon. Penelitian difokuskan pada enam persimpangan bersinyal di pusat kota Ambon. Dilakukan perumusan kriteria dan sub kriteria yang mempengaruhi pemilihan lokasi penerapan Area Traffic Control System di pusat kota Ambon dengan metode Analytical Hierarchy Process sebagai bobot untuk analisis skoring untuk menentukan prioritas untuk penerapan pada enam persimpangan tersebut. Berdasarkan hasil Analytical Hierarchy Process didapatkan kriteria yang paling mempengaruhi adalah kinerja jalan dengan bobot sebesar 58,4% dibandingkan dua kriteria lainnya. Dari tiga belas sub kriteria, sub kriteria yang paling mempengaruhi tiap-tiap kriteria adalah sub kriteria VC ratio untuk kriteria kinerja jalan dengan bobot 68,7%, sub kriteria jarak menuju persimpangan terdekat untuk kriteria geometrik jalan dengan bobot 32,5%, dan sub kriteria kawasan komersial untuk kriteria tata guna lahan dengan bobot 38,1%. Persimpangan Al-Fatah memiliki skor tertinggi yakni 3,851 dari enam persimpangan yang diteliti. Akan tetapi kelima persimpangan lainnya juga direkomendasikan untuk penerapan Area Traffic Control System karena memiliki skor yang cukup yakni lebih besar dari 3,5. Penerapan ATCS lebih optimal pada persimpangan dengan ruas jalan yang memiliki VC ratio tidak terlalu tinggi, memiliki jarak cukup dekat dengan persimpangan berikutnya dan terletak di kawasan dengan mayoritas aktivitas komersial. Penelitian ini dapat di replikasi untuk kasus serupa dalam penentuan lokasi ATCS terkhususnya untuk kota yang memiliki karakteristik seperti kota Ambon