digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pit XYZ merupakan salah satu area tambang aktif milik PT Asmin Bara Bronang (PT ABB) yang berada di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Pit XYZ ini memiliki variasi karakteristik batubara serta model batubara yang belum dianalisis secara detail dan seringkali menimbulkan permasalahan dalam produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan pengendapan, karakteristik, kualitas, dan estimasi sumber daya batubara di Pit XYZ. Identifikasi lingkungan pengendapan batubara dilakukan menggunakan analisis stratigrafi dan petrografi batubara. Karakteristik dan kualitas batubara ditentukan berdasarkan data uji proksimat batubara. Estimasi sumber daya batubara ditentukan menggunakan metode circular, dihitung tanpa menyertakan spotted area dan dengan menyertakan spotted area. Daerah penelitian terbagi menjadi empat satuan tidak resmi berupa Satuan Sekis, Satuan Batupasir, Satuan Batupasir-Batulempung, dan Satuan Aluvial. Satuan Batupasir diidentifikasi sebagai satuan pembawa batubara. Hasil analisis stratigrafi menunjukkan bahwa daerah penelitian terbagi dalam empat asosiasi fasies berupa rawa, creavasse splay, channel, dan interdistributary bay. Keempat asosiasi fasies tersebut menunjukkan lingkungan pengendapan transisional lower delta plain. Berdasarkan hasil analisis petrografi batubara, jenis rawa pengendapan batubara berada pada rawa fen. Klasifikasi kualitas batubara pada daerah penelitian berupa high volatile A bituminous coal dengan nilai kalori rata-rata 6.859 kkal/kg arb, kadar abu 5-15% adb, kadar sulfur <1% adb, sehingga baik digunakan sebagai batubara termal. Total sumber daya batubara kalori >5.000 kkal/kg arb tanpa menyertakan spotted area sebesar 31.624.110 ton dengan 11.344.640 ton berupa sumber daya tereka, 16.979.396 ton sumber daya tertunjuk, dan 3.300.074 ton sumber daya terukur. Total sumber daya di area penelitian dengan menyertakan spotted area sebanyak 31.249.345 ton dengan 10.664.597 ton sumber daya tereka, 13.025.765 ton sumber daya tertunjuk, dan 7.558.983 ton sumber daya terukur. Perbedaan estimasi sumber daya ini dikarenakan jarak titik bor yang kurang rapat sehingga perlu ditambahkan titik bor untuk mengurangi spotted area.