digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Alvionita Dwi Utami.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Sungai sebagai salah satu habitat bagi organisme perairan sering terkena dampak pencemaran akibat aktivitas manusia dan perubahan fungsi lahan di sekitarnya, termasuk Sungai Akelamo di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Pencemaran tersebut mengakibatkan kerusakan habitat dan penurunan keanekaragaman hayati termasuk makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas Sungai Akelamo berdasarkan keanekaragaman dan distribusi makrozoobentos. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Februari 2023 dan dilanjutkan analisis pada bulan Maret hingga Mei 2023. Analisis data yang dilakukan terdiri dari 1). Perhitungan indeks kualitas air CCME WQI; 2). Analisis distribusi dan keanekaragaman jenis makrozoobentos; 3). Uji statistika korelasi antara parameter lingkungan dengan kelimpahan dan jenis makrozoobentos. Kuaitas air Sungai Akelamo berdasarkan indeks CCME WQI untuk seluruh titik sampling berada pada rentang nilai 80,84 – 93,71 (baik). Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 12 genus makrozoobentos ditemukan di Sungai Akelamo. Chironomus ditemukan hampir di seluruh titik pengambilan sampel. Capniidae, Libellula, dan Micrasema hanya ditemukan pada SPB 1, Stenelmis di titik SPB 4, Phanocerus di titik SPB 5, Gyrinus di titik SPB 6, dan Macrobrachium di titik SPB 8. Kelimpahan makrozoobentos tertinggi di SPB 1, diikuti oleh SPB 5, 2 & 6, serta 7 & 8, dengan SPB 4 terendah. Keanekaragaman genus tertinggi di SPB 1 (5 spesies), diikuti oleh SPB 3 (4 spesies), SPB 5 & 6 (3 spesies), dan SPB 2, 4, 7, serta 8 (2 spesies). Kelimpahan makrozoobentos berkorelasi negatif kuat dengan % pasir dan negatif sangat kuat dengan % lanau. Keanekaragaman jenis makrozoobentos berkorelasi negatif sangat kuat dengan parameter DO dan positif sangat kuat dengan % lanau